01052040, AGUS SUPRIYONO (2011) MAKNA KAWAN SEKERJA, LADANG DAN BANGUNAN ALLAH MENURUT PEMIKIRAN RASUL PAULUS : TAFSIR LITERER DAN SOSIAL TERHADAP SURAT 1 KORINTUS 3:1-17. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Teologi)
01052040_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (731kB) |
|
Text (Skripsi Teologi)
01052040_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (648kB) | Request a copy |
Abstract
Pelayanan di dalam sebuah jemaat tidak akan sepenuhnya berhasil apabila hanya mengandalkan peranan dari seorang pendeta saja dalam kapasitasnya sebagai pelayan umat. Berhasilnya pelayanan di dalam jemaat tidak dapat dilepaskan dari peran serta orang-orang yang ikut ambil bagian dalam setiap bentuk pelayanan jemaat, misalnya; penatua, diaken, guru injil, ketua komisi, pengurus wilayah dan lain sebagainya. Namun perlu disadari bahwa untuk mewujudkan keberhasilan pelayanan itu bukanlah perkara yang mudah oleh karena setiap orang yang terlibat di dalam pelayanan jemaat memiliki berbagai macam pemikiran, tujuan dan strategi untuk mencapai keberhasilan itu. Adanya perbedaan pola pikir, tujuan dan strategi ini tidak jarang akan menimbulkan konflik dalam pelayanan berjemaat. Hal tersebut juga dialami oleh rasul Paulus ketika ia membangun dan melakukan pelayanan di jemaat Korintus. Menyikapi munculnya perbedaan pola pikir, tujuan dan strategi di dalam pelayanan tersebut ia mengklaim bahwa para pelayan berperanan sebagai kawan sekerja Allah sementara itu jemaat sebagai ladang dan bangunan Allah (I Kor 3:9). Sebagai kawan sekerja Allah mengandung arti bahwa para pelayan ikut ambil bagian dalam karya Allah sehingga setiap bentuk pelayanan yang dilakukan oleh para pelayan itu sebenarnya merupakan manifestasi atau representasi dari pelayanan Allah sendiri. Para pelayan hanya sebagai sarana atau alat yang melalui mereka Allah berkenan melakukan pelayananNya. Jemaat sebagai ladang Allah mengandung makna bahwa jemaat adalah ladang milik Allah sendiri. Di ladang tersebut, para pelayan Allah menanamkan benih firman Allah dan jemaat merespon apa yang telah dilakukan oleh para pelayan itu. Sebagai ladang tentunya jemaat akan berupaya untuk menjadi ladang yang potensial dan produktif sehingga mereka mampu menghasilkan karya Allah di dalam kehidupan sehari-hari. Jemaat sebagai bangunan Allah atau lebih tepatnya bangunan rumah tangga milik Allah mengandung pengertian bahwa setiap orang harus saling membangun antara yang satu dengan yang lainnya, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam berjemaat. Pembangunan yang dimaksud oleh rasul Paulus itu meliputi 4 macam, yakni; pertumbuhan pemahaman dan kesadaran dalam komunitas, pembangunan di bidang psiko sosial, pembangunan di bidang kesejahteraan fisik dan pembangunan kesadaran diri dalam komunitas. Dari konsep kawan sekerja, ladang dan bangunan Allah menunjukkan bahwa Allah merupakan sumber atau subyek utama dalam pelayanan jemaat sehingga semua bentuk pelayanan jemaat harus dapat dipertanggungjawabkan kepada Allah.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir, Perjanjian Baru, Korintus |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab |
Divisions: | Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Ms Lea Destiany |
Date Deposited: | 24 May 2021 02:09 |
Last Modified: | 24 May 2021 02:09 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4737 |
Actions (login required)
View Item |