PEMAKNAAN UMAT TERHADAP DOA HATI KUDUS TUHAN YESUS DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN

01041966, SINTASARI SULISTIAWATI (2011) PEMAKNAAN UMAT TERHADAP DOA HATI KUDUS TUHAN YESUS DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Teologi)
01041966_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (450kB)
[img] Text (Skripsi Teologi)
01041966_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (654kB) | Request a copy

Abstract

Manusia adalah makhluk rohani. Kata ‘rohani’ berasal dari kata Ibrani ruah, yang berarti ‘nafas’. 1 Doa adalah nafas hidup. Ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan manusia tidak terputusnya hubungan dengan Allah, Sang Pemberi Hidup. Sebagai makhluk rohani, manusia mengungkapkan spiritualitas yang di miliki melalui doa. Seorang bapa rohani bertanya kepada murid-muridnya: “Apakah awal mula doa itu?” Murid pertama menjawab: “Dalam kesesakan orang mulai berdoa. Bila orang menghadapi kesulitan, mereka mulai berdoa. Kalau saya terjepit, saya lari kepada Allah!” Murid lain menyambung: “Bila saya bergembira, hatiku lupa akan segala ketakutan dan kecemasan, lalu terbang kepada Allah.” Yang ketiga berkata: “Dalam kesunyian. Kalau jiwaku tenang, aku suka berbicara dengan Allah.” Murid keempat menjawab pertanyaan gurunya: “Hanya jika aku dapat mengoceh seperti seorang anak kecil dan tidak malu berceloteh di hadapan Allah. Dia besar dan aku kecil dan semuanya seperti semestinya.” Lalu bapa rohani angkat suara: “Jawaban kalian semua itu baik. Akan tetapi, ada saat awal-mula yang mendahului semua apa yang kalian sebut. Doa di mulai pada Allah. Dialah yang memulainya, bukan kita.” (Mgr. K. Hemmerle, Dein Herz an Gottes Ohr) 2 Doa itu di mulai pada Allah. Doa adalah percakapan rohani dengan Tuhan, yaitu saat kita berbicara kepada Tuhan dan Dia menjawab atau saat Tuhan berbicara kepada kita, dan kita menjawab. Itulah yang disebut doa. Doa bukan percakapan satu arah saja. Doa juga merupakan jalinan hubungan antara manusia dan Allah. Doa sebagai bentuk perwujudan cinta Allah kepada manusia dan manusia kepada Allah. Dalam doa, Allah hadir dan menyapa manusia. Berdoa adalah wujud mendengarkan dan menanggapi kehadiran Allah melalui kata-kata yang diungkapkan. Doa, sebagai wujud “mendengarkan” atau “berbicara dengan” atau “berkomunikasi dengan” Allah merupakan inti dari perkembangan spiritualitas Kristen. Hidup spiritual Kristen yang autentik membutuhkan komitmen doa. 3 Pengalaman dengan Allah ini adalah pengalaman dasariah manusia, di mana manusia berkomunikasi dengan Allah. Pengalaman ini sering disebut pangalaman religius, sebuah pengalaman yang mendalam berjumpa dengan Allah. Untuk sampai pada pengalaman religius ini, manusia membutuhkan mediasi yaitu doa sebagai wujud sambung rasa yang dituangkan melalui komunikasi dalam keheningan serta kontemplasi yang mendalam. Dalam doanya, manusia menghadap Allah. Dan doa, baik isi maupun bentuknya, untuk sebagian besar tergantung dari paham manusia mengenai Allah. Paham Allah ini juga berkembang di dalam doa; Dengan berdoa, makin mengenal Allah. 4

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Doa, Umat, Ganjuran
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > BL Agama
B Filsafat. Psikologi. Agama > BR Kekristenan
B Filsafat. Psikologi. Agama > BV Teologi Praktis
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: Ms Lea Destiany
Date Deposited: 21 May 2021 02:20
Last Modified: 21 May 2021 02:20
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4700

Actions (login required)

View Item View Item