01031915, AGUS AGUNG PRABOWO (2011) PARADIGMA LIYAN DALAM KITAB YOSUA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Teologi)
01031915_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Teologi)
01031915_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (460kB) | Request a copy |
Abstract
Kesadaran diri sebagai makhluk yang tidak hidup sendiri, sepertinya tidak cukup untuk mewujudkan kehidupan bersama yang baik. Bukti nyatapun tertoreh dalam sejarah kehidupan manusia yang gamblang memaparkan bagaimana manusia memperlakukan yang lain (selanjutnya disebut liyan) dengan begitu keji. Persoalan tentang liyan juga dapat dengan mudah ditemukan dalam narasi kitab suci. Bahkan beberapa peristiwa keji yang tersaji dalam sejarah hidup manusia, terkait dengan liyan, tampak memiliki kemiripan dengan apa yang tersaji didalam kitab suci. Hal inipun memunculkan pandangan janganjangan apa yang tertuang dalam narasi kitab suci telah menjadi semacam inspirasi bagi peristiwa keji yang tersaji dalam kehidupan. Salah satu kitab yang banyak disorot terkait dengan hal ini adalah Kitab Yosua yang hampir dalam keseluruhan kisah lugas mempertontonkan bagaimana bangsa Israel menyapa bangsa-bangsa penghuni tanah Kanaan dengan bahasa kekerasan. Bangsa Israel melakukan pemusnahan terhadap bangsa bangsa Kanaan, sehingga mengesankan beginilah umat pilihan, dalam kitab Yosua, menyikapi keberadaan liyan. Ditengah simponi narasi yang menyerukan pemusnahan ternyata ada suara bernada lain yaitu penerimaan yang terungkap dalam kisah Rahab, orang orang Gibeon dan Akhan. Rahab yang adalah bagian dari bangsa Kanaan (dalam hal ini adalah liyan bagi Israel dan harus dimusnahkan) ternyata pada akhir kisah diceritakan tetap selamat hingga penaklukan Kanaan selesai. Demikian juga dengan orang orang Gibeon yang meskipun mereka adalah penduduk Kanaan tetapi mereka tetap dibiarkan hidup dan tinggal bersama komunitas Israel. Sedangkan Akhan yang adalah orang Israel (bagian dari Israel), ternyata pada akhir kisah justru dikisahkan dihabisi oleh suku bangsanya sendiri. Kehadiran kisah kisah ini memberikan keutuhan dalam melihat bagaimana Kitab Yosua melihat liyan. Ada pergeseran cara pandang atas identitas Israel yang tentunya berpengaruh juga terhadap cara pandang mereka terhadap liyan. Pergeseran ini terungkap dalam sikap Israel yang menerima Rahab dan orang-orang Gibeon dan menolak Akhan.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Yosua, Liyan, Pandangan |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab |
Divisions: | Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Ms Lea Destiany |
Date Deposited: | 21 May 2021 02:08 |
Last Modified: | 21 May 2021 02:08 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4694 |
Actions (login required)
View Item |