01102315, CHRISMA PUTRI NUGRAHINI (2017) NOVEL SAMAN DAN LARUNG KARYA AYU UTAMI: DIALOG PERJUMPAAN NARASI PEREMPUAN-PEREMPUAN DALAM NOVEL SAMAN DAN LARUNG DENGAN PEREMPUAN-PEREMPUAN DI SEKITAR YESUS. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Teologi)
01102315_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (3MB) |
|
Text (Skripsi Teologi)
01102315_bab2-sd-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Perlawanan melawan ketidakadilan yang dialami perempuan di Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah. Ketimpangan sistem dalam budaya patriakhal yang kuat ini telah berjalan berabad-abad dan mengakar dalam kehidupan masyarakat. Belum lagi legitimasi agama yang terus digunakan untuk melanggengkan sistem yang memihak ini. Dalam keadaan ini, perempuan-perempuan mulai menunjukkan suaranya dengan berbagai cara salah satunya dengan menulis. Perempuan mulai membuka tabu dunia perempuan dan ketidakadilan yang mereka alami. Mereka membawa wacana ini kepada masyarakat agar masyarakat dapat menyadari berbagai nilai yang mereka pegang selama ini telah membawa penderitaan kepada perempuan. Selain itu, hal ini dilakukan untuk membantu perempuan-perempuan yang sedang mengalami penderitaan agar tidak tinggal diam dan menerima keadaan itu sebagai takdir yang harus dijalani. Ayu Utami adalah salah satu perempuan yang mengunakan karyanya dengan tujuan ini. Salah satu karya-karyanya yang membahas hal ini adalah Saman dan Larung. Kekristenan sebagai alat Allah menghadirkan kerajaan Allah di dunia juga mempunyai tugas yang sama untuk membawa kebebasan kepada perempuan yang menderita. Salah satunya dengan turut berkontribusi memberikan berbagai pandangan baru menggantikan pandangan lama yang tidak memberdayakan perempuan. Teologi Feminis mulai berusaha menunjukan berbagai hal yang selama ini tertutupi, terhilang, dan terabaikan dalam Alkitab sambil menyadari budaya patriakhal yang mempengaruhinya. Pengenalan terhadap perempuan-perempuan di sekitar Yesus adalah salah satu cara untuk mengangkat peran perempuan. Elisabeth Moltmann-Wendel adalah salah satu teolog feminis yang berusaha mengenal lebih dalam tentang perempuan-perempuan di sekitar Yesus itu. Bagaimana gambaran perempuan dalam novel Saman dan Larung diperhadapkan dengan gambaran perempuan-perempuan di Sekitar Yesus akan mempertemukan suara perempuan dalam masyarakat dengan suara perempuan dalam tradisi Kristen? Hasil dari perjumpaan ini adalah konstribusi yang berharga untuk aktualisasi diri perempuan. Perempuan dapat menyadari kebutuhan untuk menerima wawasan yang baik akan tubuhnya sendiri terlepas dari nilai-nilai yang ditanamkan laki-laki, perempuan dapat mulai membuka tabu tentang ketidakadilan dalam dunia perempuan yang terjadi, kebebasan yang dialami perempuan dalam kesetaraan dengan laki-laki juga dapat membebaskan laki-laki dari berbagai gambaran ideal yang ada dalam budaya patriakhal yang kuat, dan perempuan dapat belajar untuk mencintai dirinya sendiri. Kekristenan yang merangkul perempuan adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan seperti apa yang Yesus telah teladankan.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perempuan, Ayu Utami, feminis, tubuh, seks, konstruksi gender, saman, larung, Elisabeth Moltmann-Wendel |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Doktrinal |
Divisions: | Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Ms Lea Destiany |
Date Deposited: | 19 Nov 2020 02:25 |
Last Modified: | 19 Nov 2020 02:25 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4444 |
Actions (login required)
View Item |