MEMBANGUN RUMAH MEMBANGUN KEHIDUPAN : MEMAHAMI IMAN YANG HIDUP DALAM YAKOBUS 2:14-26 MELALUI PRAKSIS LEMBAGA FILANTROPI KRISTEN HABITAT FOR HUMANITY INDONESIA

52090039, LUKAS SUPRASTOWO (2012) MEMBANGUN RUMAH MEMBANGUN KEHIDUPAN : MEMAHAMI IMAN YANG HIDUP DALAM YAKOBUS 2:14-26 MELALUI PRAKSIS LEMBAGA FILANTROPI KRISTEN HABITAT FOR HUMANITY INDONESIA. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
52090039_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
52090039_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini menguraikan sebuah usaha membaca teks Alkitab yaitu tentang iman dan perbuatan dalam Yakobus 2:14-26, yang disertai juga dengan usaha mempertemukan hasil pembacaan teks tersebut dalam dialog dengan praksis membangun rumah layak huni bagi masyarakat miskin di Indonesia oleh lembaga filantropi Kristen Habitat for Humanity Indonesia (HFHInd). Teks tentang iman dan perbuatan dalam surat Yakobus yang menjadi landasan teologis HFHInd ini, sangat menarik untuk diteliti berkaitan dengan relevansinya terhadap program membangun rumah layak huni. Hal-hal menarik tersebut meliputi pertama, bagaimana praksis membangun rumah layak huni oleh lembaga ini sehingga tepat dikatakan bahwa pelayanan yang dilakukan adalah bentuk nyata dari iman kepada ajaran Yesus. Kedua, bagaimana teks tentang iman dan perbuatan ini relevan dengan program membangun rumah yang layak huni. Dua hal tersebut menjadi perspektif dalam melakukan studi kritis terhadap teks tentang iman dan perbuatan dalam surat Yakobus melalui dialog dengan praksis lembaga filantropi Kristen HFHInd dalam merespon konteks kemiskinan. Teks tentang iman dan perbuatan ini ditelaah melalui pendekatan historis kritis yang fokus pada kritik bentuk dan bidang kehidupan. Hasil dialog menunjukkan, pertama, bahwa rumah harus dimengerti bukan semata-mata bangunan fisik untuk tempat tinggal. Pengertian rumah ini harus dilihat esensinya lebih jauh, sebagai wahana bagi manusia untuk membangun kehidupan individu maupun keluarganya. Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa ketersediaan rumah yang layak huni ini masih menjadi kendala bagi masyarakat miskin, termasuk bagi sebagian besar penduduk miskin di Indonesia. Kehadiran lembaga filantropi Kristen HFHInd merupakan bentuk gerakan aktif yang merespon konteks kemiskinan yang fokus pelayanannya pada pengadaan rumah layak huni. HFHInd sebagai lembaga filantrofi Kristen di Indonesia, menjalankan programnya didasari pada keyakinan, bahwa iman kepada Yesus haruslah nyata dalam perbuatan, terlebih lagi dalam usaha membangun kehidupan masyarakat yang miskin untuk menjadi lebih baik. Walaupun dalam kuantitas, jumlah unit rumah layak huni yang dibangun masih terbatas, tidak menghalangi HFHInd terus berusaha untuk mewujudkan visi dan misinya. Melalui progam membangun rumah layak huni, HFHInd telah berperan menjembatani banyak harapan masyarakat miskin di Indonesia dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Kedua, teks Yakobus 2:14-26 yang menjadi landasan teologis lembaga filantropi Kristen HFHInd, memang sangat menarik untuk ditelusuri. Surat Yakobus yang dipandang oleh beberapa pihak sebagai surat yang kontroversial, namun sebenarnya sarat dengan beritaberita yang harus didengar oleh orang Kristen di manapun berada, terlebih bagi orang-orang Kristen yang berkecukupan yang berada di antara orang-orang yang kekurangan. Dalam teks Yakobus tentang iman dan perbuatan, Yakobus bukan bermaksud untuk berbeda pemahaman dengan ajaran Paulus. Ajaran Paulus sering dikatakan bahwa imanlah yang menentukan keselamatan, dan menurut Yakobus adalah perbuatan. Melalui pendekatan historis kritis yang fokus pada kritik bentuk dan bidang kehidupan terhadap teks tentang iman dan perbuatan ini, penyaji mendapati bahwa iman dan perbuatan merupakan satu kesatuan. Iman tanpa perbuatan adalah mati dan perbuatan tanpa iman merupakan aksi tanpa dasar yang sesuai dengan ajaran Yesus. Teks ini merupakan seruan pastoral dari Yakobus bagi umat Kristen di manapun berada untuk menyatakan iman kepada ajaran Yesus melalui tindakan nyata dan bukan sekedar kata-kata. Perbuatan yang nyata untuk memberikan yang terbaik dan tepat sasaran kepada sesama manusia terutama kepada mereka yang kekurangan. Kalau dalam teks, mereka digambarkan sebagai orang-orang yang kelaparan dan ketiadaan sandang yang layak, maka intepretasi inipun berkembang pada hal-hal pokok yang lain termasuk papan. Papan yang layak huni menjadi core program HFHInd, karena HFHInd menyadari betul esensi rumah yang layak huni dalam membangun kehidupan orang-orang miskin. Dengan rumah yang layak huni, HFHInd memiliki keyakinan, bahwa siklus kemiskinan dapat diurai menjadi siklus yang baru yaitu siklus kehidupan yang lebih baik. Kehidupan di dalam pengharapan menuju kehidupan yang lebih baik. Dan melalui pelayanan ini, iman Kristen HFHInd kepada Yesus menjadi nyata di tengah konteks kemiskinan.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Iman, Rumah, Yakobus 2: 14-26
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian
Depositing User: Ms Lea Destiany
Date Deposited: 13 Apr 2021 07:46
Last Modified: 13 Apr 2021 07:46
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4410

Actions (login required)

View Item View Item