HUBUNGAN LEUKOSIT, MONOSIT, NEUTROFIL, LIMFOSIT, RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT DENGAN MORTALITAS PASIEN STROKE ISKEMIK DENGAN KOMORBID DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SALATIGA

41160055, Datu Andra Sarvatra Damadika Sampetoding (2020) HUBUNGAN LEUKOSIT, MONOSIT, NEUTROFIL, LIMFOSIT, RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT DENGAN MORTALITAS PASIEN STROKE ISKEMIK DENGAN KOMORBID DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SALATIGA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41160055_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41160055_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Stroke iskemik adalah kerusakan saraf pusat secara akut yang disebabkan infark. Diabetes melitus (DM) menyebabkan stroke melalui mekanisme aterosklerosis dan peningkatan sitokin pro-inflamasi akan memicu peningkatan leukosit. Agregasi leukosit menyebabkan hipoperfusi jaringan dan kerusakan iskemik lebih lanjut. Monosit dapat mempercepat terjadinya peradangan. Neutrofil memiliki efek neurotoksin yang menyebabkan kematian neuron. Limfosit terlibat dalam peradangan pada fase subakut yang berhubungan dengan kerusakan otak iskemik. Rasio neutrofil limfosit (RNL) yang tinggi berhubungan dengan prognosis yang buruk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara leukosit, neutrofil, monosit, limfosit, rasio neutrofil-limfosit dengan mortalitas pada pasien stroke iskemik dengan komorbid diabetes melitus tipe 2. Metode: Metode penelitian menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Data berasal dari rekam medis pasien dalam rentang waktu Oktober 2018 hingga Oktober 2019. Hasil: Dari 192 data rekam medis pasien stroke iskemik dengan komorbid diabetes melitus tipe 2. Data diambil saat pasien masuk rumah sakit pertama kali dan didapatkan 97 pasien perempuan (50,5%) dan 95 pasien laki-laki (49,5%) dengan usia terbanyak ≤64 tahun (56,8%). Leukosit tinggi 72 pasien (37,5%), monosit tinggi 5 pasien (2,6%), neutrofil tinggi 109 pasien (56,8%), limfosit tinggi 7 pasien (3,6%), RNL >5 68 pasien (35,4%). Hasil analisis bivariat didapatkan variabel yang memiliki hubungan yang signifikan adalah umur (p: 0,006, OR: 2,925, 95%CI: 1,408 – 6,077), leukosit (p: 0,000, OR: 8,810, 95%CI: 3,860 – 20,106), neutrofil (p: 0,000, OR: 7,072, 95%CI: 2,626– 19,048), RNL (p: 0,000, OR: 10,088 , 95%CI: 4,397 – 23,141), riwayat hipertensi (p: 0,049, OR: 0,440, 95%CI: 0,208 – 0,933) dan GCS (p: 0,000, OR: 15,200, 95%CI: 6,053 – 38,169). Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik didapatkan hasil bahwa variabel umur, RNL dan GCS merupakan variabel yang berhubungan signifikan terhadap mortalitas pada penelitian ini. Simpulan: Terdapat hubungan yang antara leukosit, neutrofil dan RNL dengan mortalitas pada pasien stroke iskemik dengan komorbid diabetes melitus tipe 2.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Leukosit, monosit, neutrofil, limfosit, RNL, stroke iskemik, mortalitas, diabetes melitus tipe 2
Subjects: R Kedokteran. Medis > Patologi
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: ms priska lim
Date Deposited: 12 Oct 2020 02:13
Last Modified: 08 Jun 2021 01:54
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4040

Actions (login required)

View Item View Item