NARASI SUB-ALTERN DALAM MATIUS 15:21-28. MEMBACA TEKS MATIUS 15 : 21-28 MELALUI PERSPEKTIF SUB-ALTERN GAYATRI CHAKRAVORTY SPIVAK

Ribka Oktavia Susintyawati (2020) NARASI SUB-ALTERN DALAM MATIUS 15:21-28. MEMBACA TEKS MATIUS 15 : 21-28 MELALUI PERSPEKTIF SUB-ALTERN GAYATRI CHAKRAVORTY SPIVAK. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Teologi)
01160041_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Teologi)
01160041_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Gayatri Chakravorty Spivak dengan khas membagi struktur masyarakat ke dalam dua kelompok, yaitu subaltern dan kelompok dominan. Subaltern bukan hanya diperuntukkan bagi orang tertindas, tetapi juga bagi setiap orang yang suara dan keberadaan dirinya selalu diwakili dan dibatasi oleh kelompok dengan kuasa dan daya lebih dominan. Berangkat dari pengalaman subjektif di mana narasi kolonialisme selalu berusaha menjadikan Barat sebagai subjek, maka Spivak mengemukakan kajian poskolonial dengan menekankan pentingnya diskontinuitas antara Dekonstruksi, Marxisme dan Feminisme. Spivak mengkritik banyak para intelektual Barat yang selalu ingin berbicara mewakili subaltern dengan seakan memberikan perlindungan, tetapi hal itu malah semakin membawa subaltern pada sebuah dominasi nyata yang melemahkan. Suara subaltern baik dalam bentuk tutur kata dan bahasa tubuh selalu dibungkam. Keberadaan subaltern dan kelompok dominan ini juga terlihat jelas dalam teks Injil Matius 15 : 21-28. Pokok-pokok teologis yang muncul sebagai hasil pembacaan naratif Matius 15 : 21-28 kemudian disoroti dari perspektif Spivak tentang subaltern guna memunculkan suara subaltern ke atas permukaan. Hasil dari elaborasi ini menunjukkan bahwa dalam narasi Matius 15: 21-28 terdapat lapisan-lapisan kelompok dominan yang melibatkan Kekaisaran Roma, para elit Yahudi, Yesus, para murid dan penulis Injil Matius, sedangkan perempuan Kanaan ditempatkan sebagai subaltern. Suara-suara perempuan Kanaan muncul melalui upaya perendahan diri yang memohon, menyembah, mengakui serta menerima penghinaan. Sedangkan praktik dominasi terlihat dari penolakan Yesus dengan membandingkan umat Israel sebagai anak-anak, sedangkan perempuan Kanaan sebagai seekor anjing. Upaya mendominasi juga kemudian dilanjutkan oleh penulis Injil Matius yang menggunakan misi untuk memperoleh kekuasaan dan pengakuan dengan memanfaatkan subaltern sebagai pihak yang memohon penaklukan.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Gayatri Spivak, subaltern, kelompok dominan, naratif, Matius 15: 21-28
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum)
B Filsafat. Psikologi. Agama > Yudaisme
B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: Ms Alfina Febri
Date Deposited: 14 Oct 2020 01:28
Last Modified: 08 Nov 2024 03:33
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4004

Actions (login required)

View Item View Item