BUDAYA PETIK LAUT DI SENDANG BIRU : DITINJAU DARI SEGI HUBUNGAN ANTARA IMAN DAN KEBUDAYAAN

01082200, MARIA TRI SUSANTI (2014) BUDAYA PETIK LAUT DI SENDANG BIRU : DITINJAU DARI SEGI HUBUNGAN ANTARA IMAN DAN KEBUDAYAAN. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01082200_Bab1_Bab5_Daftarpustaka.pdf Download (2MB)
	Text (Skripsi Teologi) 01082200_Bab2-sd-Bab4_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Daerah pesisir pantai Jawa tidak asing dengan budaya Petik Laut yang merupakan warisan dari nenek moyang. Begitu pula dengan masyarakat di Sendang Biru, budaya ini diselenggarakan dengan tujuan mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil ikan yang dapat diambil dari laut selama satu tahun. Masyarakat pesisir pantai yang masih sangat kental dengan budaya Jawanya, tidak lepas dari kepercayaannya kepada penguasa laut yaitu Nyi Roro Kidul. Maka, budaya petik laut ini juga diselenggarakan untuk memberi sesajen kepada Nyi Roro Kidul dengan cara dilarungkan. Kepercayaan masyarakat Sendang Biru dengan memberikan sesajen maka para nelayan selama melaut akan selamat karena Nyi Roro Kidul menjaga serta akan membawa hasil tangkapan ikan. Semua masyrakat Sendang Biru ikut merayakan kebudayaan petik laut, baik Kristen maupun Islam. Dalam pemahaman akan budaya petik laut tentu saja mengandung unsur yang pro dan kontra hal ini dikarenakan setiap orang memiliki penghayatan yang berbeda dalam memahami dan memaknai akan budaya petik laut. Ketika semua masuk dalam budaya petik laut, masyarakat membaur menjadi satu menjadikan semua satu dan rukun. Hal ini dapat dikatakan bahwa kebudayaan mampu mempersatukan setiap orang yang berbeda.

Actions (login required)

View Item