50090250, SUPRIYANTO (2013) MENGUAK KONFLIK TENTANG MAKANAN PERSEMBAHAN BERHALA DALAM 1 KORINTUS 8-10 DARI PERSPEKTIF YIN-YANG. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Ilmu Teologi)
50090250_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (263kB) |
|
Text (Tesis Ilmu Teologi)
50090250_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (518kB) | Request a copy |
Abstract
Polaritas dalam kehidupan adalah sebuah realita yang tidak dapat dihindari. Agama, termasuk kekristenan seringkali terjebak dalam pola pikir dualistisdikotomis, sehingga menjadi pemicu konflik dalam konteks pluralitas. Konflik dan polaritas perlu dilihat secara kreatif agar dapat menjadi kekuatan untuk membangun komunitas daripada sebagai penghancur komunitas. Kemungkinan pola pikir dualistis-dikotomis dari masing-masing kelompok dipicu dari cara pandang yang beragam terhadap teks, kemudian masing-masing pihak menerapkan pandangannya secara absolut dan berusaha mengukurkan nilai yang dianutnya kepada pihak lain. Padahal dalam hubungannya dengan yang lain, suatu kebenaran tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi. Berdasarkan persoalan tersebut, tesis ini berusaha menguak persoalan jemaat dalam 1 Korintus 8-10 dari perspektif Yin-Yang. Konsep Yin-Yang memungkinkan melihat dua kekuatan yang kelihatan saling berlawanan sekaligus saling melengkapi untuk membentuk harmoni dan keseimbangan. Persoalan jemaat dilihat sebagai studi kasus dari teks Kitab Suci yang memiliki dua sisi destruktif dan konstruktifnya, tergantung bagaimana teks tersebut ditafsirkan. Oleh karena itu teks 1 Korintus 8-10 tidak sekedar dilihat dalam terang hitam putih, tetapi diperlukan sebuah pendekatan yang terbuka terhadap kemungkinan adanya multi tafsir dan kesediaan untuk mendialogkan berbagai keragaman. Dengan perspektif Yin-Yang untuk menguak konflik seputar makanan persembahan berhala dalam jemaat Korintus ditemukan sebuah pendekatan alternatif terhadap teks, di mana Paulus dilihat sebagai seorang Mediator di antara dua kekuatan yang saling berlawanan. Berefleksi dari konsep Yin-Yang dan sikap Paulus, gereja perlu berperan sebagai mediator dalam konteks konflik dan pluralitas, dengan mengedepankan cara pikir dan bertindak dualistis-dialogis. Hal tersebut dimungkinkan dengan pengembangan sebuah mediasi, yang dalam istilah penulis disebut sebagai Mediasi Yin-Yang. Proses Mediasi Yin-Yang melihat suatu persoalan dalam tiga tahap: pertama, penemuan kontras dan menghindarkan ekstremitas; kedua, menemukan relativitas dan menjaga keseimbangan; ketiga, pencapaian kesatuan dan upaya membentuk harmoni.
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Polaritas, Dualistis-Dikotomis, Dualistis-Dialogis, Yin dan Yang, I Ching, Konflik, Mediasi Yin-Yang, Harmoni dan Keseimbangan |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum) B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian |
Depositing User: | ms priska lim |
Date Deposited: | 15 Mar 2021 02:59 |
Last Modified: | 15 Mar 2021 02:59 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3551 |
Actions (login required)
View Item |