PENGARUH PENAMBAHAN Bacillus amyloliquefaciens, Aspergillus niger, DAN Rhizopus oryzae PADA HIDROLISIS PATI KULIT SINGKONG (Manihot sp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI ETANOL

31081148, AYU BAYU PERTIWI (2013) PENGARUH PENAMBAHAN Bacillus amyloliquefaciens, Aspergillus niger, DAN Rhizopus oryzae PADA HIDROLISIS PATI KULIT SINGKONG (Manihot sp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI ETANOL. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Biologi)
31081148_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (424kB)
[img] Text (Skripsi Biologi)
31081148_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (612kB) | Request a copy

Abstract

Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif pengganti minyak bumi. Bahan limbah pertanian dan industri dapat digunakan untuk produksi bioetanol, salah satunya adalah kulit singkong. Produksi etanol dari pati kulit singkong melewati tahapan hidrolisis pati yaitu gelatinisasi, likuifikasi menggunakan Bacillus amyloliquefaciens dan sakarifikasi dan fermentasi simultan menggunakan Rhizopus oryzae dan Saccharomyces cerevisiae serta Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae. Bacillus amyloliquefaciens diketahui memiliki kemampuan menghasilkan α-amilase sedangkan Rhizopus oryzae dan Aspergillus niger memiliki kemampuan menghasilkan glukoamilase yang berperan dalam hidrolisis pati kulit singkong. Pada tahap gelatinisasi dilakukan dengan pemanasan yang dan terjadi suspensi tepung kulit singkong menjadi coklat jernih dan kenaikkan viskositas. Pada tahap likuifikasi yang dilakukan dengan perlakuan Bacillus amyloliquefaciens terjadi peningkatan fase cair yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, ditunjukkan dengan hasil berturut-turut 5,7 ml dan 6,6 ml dari 10 ml tiap pengambilan sampel selama 88 jam. Hasil ini menunjukkan hidrolisis pati pada perlakuan Bacillus amyloliquefaciens proses likuifikasi berjalan lebih cepat. Dari perbandingan tahap sakarifikasi dan fermentasi simultan, dapat terlihat pada perlakuan Rhizopus oryzae memiliki kemampuan hidrolisis pati yang lebih besar dilihat dari penurunan kadar pati yang tinggi yaitu sebesar 1,07 % sedangkan pada Aspergillus niger mampu menghidrolisis pati sebesar 0,145 % . Dari perbandingan tahap sakarifikasi dan fermentasi simultan, kadar gula reduksi akhir pada Rhizopus oryzae menunjukkan hasil yang sedikit lebih tinggi yaitu 0,1535 % dibandingkan dengan Aspergillus niger yang memiliki kadar gula reduksi akhir 0,1426 % dan kadar etanol pada Rhizopus oryzae dapat terdeteksi hingga akhir fermentasi sebesar 0,25 % b/v , meskipun perbedaan antara perlakuan Rhizopus oryzae dan perlakuan Aspergillus niger ini tidak terlalu jauh berbeda.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > Sejarah Alam > Biologi
T Teknologi > Teknologi Kimia
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: ms priska lim
Date Deposited: 13 Nov 2020 03:31
Last Modified: 13 Nov 2020 03:31
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3543

Actions (login required)

View Item View Item