KRISTOLOGI KE-TERASING-AN : REFLEKSI EGO EIMI DALAM INJIL YOHANES SEBAGAI KRISTOLOGI BAGI KETERASINGAN MASYARAKAT MODERN

01062058, KRISTIAN BUDI KUSUMA (2012) KRISTOLOGI KE-TERASING-AN : REFLEKSI EGO EIMI DALAM INJIL YOHANES SEBAGAI KRISTOLOGI BAGI KETERASINGAN MASYARAKAT MODERN. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Teologi)
01062058_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Teologi)
01062058_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Modernitas adalah sebuah prestasi dari sebuah peradaban manusia. Manusia yang berada dalam ketertundukan terhadap mitos dan mistis sudah tercerahkan oleh akal budinya bahwa ia adalah subyek yang bebas dan merdeka. Namun kebebasan dan kemajuan dunia modern yang menjadi kebanggaan manusia kontemporer telah menimbulkan ekses besar, yaitu keterasingan. Keterasingan telah menjadi “penyakit” akut, bukan hanya dalam sosial namun merambah dalam ranah psikologis, dan teologis. Beberapa tokoh yang menyebutkan dan menguraikan ekses zaman modern dengan istilah keterasingan adalah (dalam uraian ini) W. F. Hegel, Karl Marx, Hannah Arendt, Erich Fromm, dan Paul Tillich. Masing-masing tokoh menguraikan dengan sudut pandang yang berbeda namun menunjukan karakteristik sama. Karakteristik keterasingan zaman modern ini kemudian ditarik mundur ke zaman Romawi untuk melihat kemiripan fenomena keterasingan yang dialami Hoi Iudaioi. Hoi Iudaioi Hoi Iudaioi dipahami sebagai bahasa alegoris (simbol teologis sebagai orang yang keras kepala dan tidak mengerti ketika diperhadapkan pada pewahyuan Yesus). Hoi Iudaioi dimaknai sebagai orang-orang yang menolak Yesus. Hoi Iudaioi terasing dari Allah yang mereka imani, yaitu Allah yang hadir dalam sejarah kehidupan manusia dengan “bersembunyi” dibalik tembok Bait Suci demi kekuasaan semata. Demikian halnya keterasingan yang dialami manusia di zaman modern, dengan sebab lebih kompleks, mengalami keterpisahan dari beberapahal: sesama, alam, dan bahkan Tuhan. Lebih dari itu, keterasingan telah membuat manusia menjadi overeksploitatif terhadap alam, dan dehumanitatif terhadap sesama. Meskipun manusia menjadi terasing, namun Tuhan tetap setia dengan hadir dalam sejarahnya. Kehadiran Allah adalah sebuah sapaan, kasih dan penjebol batas primordial yang dibangun oleh manusia. kehadiran Allah sebagai Ego eimi menjadi materi refleksi Kristologis untuk memaknai ulang arti menjadi manusia dalam keterasingan dunia modern kontemporer ini.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Zaman modern, Keterasingan, Hoi Iudaioi, Ego eimi
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Agama
B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: Ms Lea Destiany
Date Deposited: 07 May 2021 02:35
Last Modified: 07 May 2021 02:35
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3469

Actions (login required)

View Item View Item