50100276, MASRIANY SIHITE (2012) YOHANES 9 DI MATA PERSONS WITH DISABILITIES : UPAYA MEMBANGUN KONSTRUKSI TEOLOGIS DISABILITIES DARI SUDUT PANDANG PERSONS WITH DISABILITIES BERDASARKAN PEMBACAAN TERHADAP YOHANES 9 DENGAN PENDEKATAN READER-RESPONSE. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Ilmu Teologi)
50100276_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Tesis Ilmu Teologi)
50100276_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Menemukan dan merasakan secara langsung kompleksitas pergumulan yang nyata dari PWDs dan juga orang-orang di sekitar mereka, khususnya para orang tua anak-anak PWDs telah menjadi cikal bakal yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dalam tesis ini. Sebagaimana layaknya manusia yang mengalami penderitaan, pertanyaan yang paling sering muncul menghadapi disabilitas adalah pertanyaan tentang teodise, yakni mengapa Tuhan membiarkan mereka terlahir sebagai PWD. Selain itu, pertanyaan tentang dosa atau kutuk juga hampir selalu muncul. Ketika disabilitas dilihat sebagai akibat dari dosa, PWDs semakin menghadapi diskriminasi dan mereka tidak dilihat sebagai manusia yang utuh. Kemanusiaan PWDs dilihat kurang daripada yang tidak PWDs. Akibatnya PWDs semakin mendapat perlakuan yang tidak baik yang membuat mereka semakin frustasi. Eisland mengidentifikasi tiga pemahaman teologi tradisional yang umum dijumpai dalam berteologi terhadap disabilitas. Pemahaman pertama adalah pemahaman yang melihat disabilitas sebagai akibat dari dosa. disabilitas dilihat sebagai hukuman karena perbuatan yang salah di hadapan Tuhan sehingga citra atau gambar Allah di dalam diri manusia itu menjadi rusak. Stigma yang diberikan pada PWDs adalah para pendosa. Pemahaman kedua adalah pemahaman yang melihat bahwa disabilitas merupakan penderitaan yang mulia yang harus ditanggungkan berkenaan dengan kehendak Tuhan. Pemahaman semacam ini membuat para PWDs menerima secara pasrah keadaan mereka dan pasrah juga terhadap diskriminasi-diskriminasi sosial yang diberlakukan terhadap mereka atas nama kepatuhan kepada Tuhan. Semakin besar penderitaan yang mereka tanggung berarti semakin mereka semakin mulia di mata Tuhan. Pemahaman teologis ketiga adalah pandangan yang melihat PWDs sebagai tujuan charity (layak menerima belas kasihan). Menurut Eisland, pada permukaannya memang kegiatan karitatif itu ditujukan untuk menciptakan keadilan, namun teryata malah menimbulkan ketidakadilan karena pemahaman seperti ini mengandung muatan adanya pemisahan PWDs dalam masyarakat. Menjadikan PWDs sebagai objek charity berarti mengeluarkan mereka dari kehidupan bermasyarakat, tidak mendorong mereka turut dalam pemberdayaan dan keikutsertaan yang utuh dalam bidang sosial, ekonomi dan politik. Eisland menyimpulkan bahwa ketiga pemahaman teologis tersebut justru telah menjadi hambatan dan menimbulkan stigma buruk bagi PWDs. Eisland melihat ketiga pendekatan ini sebagai disabling theology. Ketiganya juga tidak memberi ruang dan kesempatan kepada PWDs untuk mempertanyakan dan menggugat berbagai pelecehan dan tindakan-tindakan diskriminatif yang mereka terima oleh karena ketiga konstruksi teologi tersebut dibangun oleh orang-orang yang tidak PWDs dan bukan PWDs yang mendasarkannya pada penghayatan mereka terhadap keberadaannya. Oleh karena itulah perlu untuk membangun konstruksi teologi disabilitas yang didasarkan pada penghayatan PWDs sendiri terhadap keberadaannya dan bukan dari cari pandang orang yang tidak PWDs. Upaya itu dilakukan dengan mengajak PWDs untuk membaca bersama Yohanes
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kitab, Yohanes, Tafsir, Perjanjian baru, Disabilitas |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Ms Lea Destiany |
Date Deposited: | 17 May 2021 02:17 |
Last Modified: | 17 May 2021 02:17 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3387 |
Actions (login required)
View Item |