MENINGGALKAN BABEL: KAJIAN HERMENUTIK LINTAS BUDAYA TERHADAP TEKS LUKAS 20:20-26 MELALUI PERSPEKTIF GERAKAN RASTAFARI

01082166, SEKTIYONO PINTO NUGROHO (2014) MENINGGALKAN BABEL: KAJIAN HERMENUTIK LINTAS BUDAYA TERHADAP TEKS LUKAS 20:20-26 MELALUI PERSPEKTIF GERAKAN RASTAFARI. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01082166_bab1_bab5_dafttarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Teologi) 01082166_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (912kB) | Request a copy

Abstract

Gerakan Rastafari memiliki sejarah panjang dalam perjuangannya melawan penindasan Kolonial Eropa. Sejarah perbudakan yang pernah dialami oleh Bangsa Afrika merupakan faktor lahirnya gerakan ini. Gerakan ini banyak mengutip terminologi dari alkitab seperti Babel, Singa Yehuda, Mesias, JAH dan tanah perjanjian. Gerakan ini juga memiliki pembacaan yang khas terhadap alkitab berdasarkan sejarah penindasan yang dialami oleh Bangsa Afrika tersebut. Paling tidak ada tiga jalan yang diperkenalkan oleh Murrell untuk terwujudnya indigenisasi kitab suci diantara Rastafarian, yaitu kecurigaan hermeneutik dan demarginalisasi, hermeneutik Afrosentris, dan hermeneutik pembebasan. Akan menarik untuk mencoba melakukan pembacaan kitab suci dari persepektif gerakan ini. Karena gerakan ini berada di luar kekristenan namun dalam ideologi mereka justru banyak mengutip terminologi kitab suci. Dengan menggunakan metode hermeneutik lintas budaya (cross-culture) yang diperkenalkan oleh Kwok-Pui-lan tentu akan menghasilkan pembacaan yang menarik. Pembacaan yang tidak berpusat pada pembacaan ala Barat, tetapi pembacaan dari perpektif kelompok yang termarjinalkan.

Actions (login required)

View Item