PERAN GEREJA KRISTEN JAWA SEBAGAI MEDIATOR DALAM UPAYA MEMBANGUN PERDAMAIAN PADA KASUS PERKAWINAN PENGANUT BEDA AGAMA

54120030, WIDYANINGTYAS VIRGO KARTIKA (2014) PERAN GEREJA KRISTEN JAWA SEBAGAI MEDIATOR DALAM UPAYA MEMBANGUN PERDAMAIAN PADA KASUS PERKAWINAN PENGANUT BEDA AGAMA. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
54120030_Bab1_Bab5_Daftarpustaka.pdf

Download (5MB)
[img] Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
54120030_Bab2-sd-Bab4_Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Banyaknya persoalan yang muncul dalam konteks perkawinan penganut beda agama masih menjadi hal yang sensitif dalam masyarakat Indonesia seiring dengan larangan yang muncul dari berbagai ajaran agama. Satu hal yang sebenarnya bukanlah masalah yang baru dalam kehidupan masyarakat yang plural seperti di Indonesia, proses yang harus dihadapi oleh masing-masing pasangan perkawinan penganut beda agama tetap saja rumit serta tidak sedikit yang menyisakan duka lara bagi yang mengalaminya. Semakin banyaknya pengalaman ini terulang dalam beberapa waktu terakhir dan nyata tak terpungkiri. Terutama dan khususnya dalam memilih teman untuk “satu hati sebagai belahan jiwa” dalam meniti perjalanan hidup sebagai sepasang suami-isteri. Permasalahan perkawinan penganut beda agama yang menjadi fokus utama yang diangkat dalam tesis ini adalah proses mediasi yang dilakukan oleh Gereja Kristen Jawa (GKJ) dalam menangani kasus perkawinan penganut beda agama dalam perspektif perdamaian. Mekanisme damai seperti apa yang ditempuh oleh gereja dalam menyelesaikan masalah tersebut serta bagaimana proses mediasi yang diperankan oleh gereja dalam menjalankan prinsip-prinsip perdamaian serta memelihara perdamaian dalam jemaat sehingga mereka dapat menerima realitas tersebut. Penelitian ini dilakukan di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Brayat Kinasih di wilayah Kota Yogyakarta Propinsi D.I. Yogyakarta, yang pada beberapa waktu yang lalu melangsungkan pemberkatan perkawinan penganut beda agama. Hasil temuan dari penelitian ini adalah Pertama, gereja dalam hal ini pendeta dan majelis mampu berperan menjadi mediator yang baik dengan melakukan upaya memecahkan masalah dan konflik secara damai melalui proses dialog-dialog dengan melibatkan para pihak yang berkonflik baik antara individu pasangan beda agama, keluarga pasangan maupun warga jemaat. Kedua, Kebijakasanaan pihak Gereja Kristen Jawa Brayat Kinasih untuk “berani” melakukan pemberkatan perkawinan penganut beda agama, berangkat dari kepedulian pendeta dan para majelis terhadap penderitaan yang dialami pasangan beda agama atau lintas iman yang hendak melangsungkan perkawinan namun mengalami kendala. Ketiga, selain berangkat dari kepedulian, pendeta dan majelis Gereja Kristen Brayat Kinasih juga memainkan peran sebagai mediator yang terlibat secara aktif dan intensif serta sangat peduli dengan pihak pasangan beda agama dan juga pihak keluarga pasangan dengan merangkul mereka melalui dialog-dialog yang difasilitasi oleh pendeta dan majelis baik secara formal maupun secara informal. Keempat, pendekatan Gereja Kristen Jawa Brayat Kinasih sesungguhnya menunjukkan pilihan pendekatan perdamaian dengan mengutamakan proses mediasi yang sangat mengedepankan pendekatan kemanusiaan dan kekeluargaan tanpa sedikitpun melakukan paksaan atau coercion yang berdasarkan kehendak salah satu pihak dari pasangan beda agama apalagi memaksakan kepentingan gereja untuk meng”Kristenkan” pasangan yang bukan berasal dari warga jemaat.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Agama
B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis
H Ilmu Sosial > Sejarah dan Kondisi Sosial. Permasalahan Sosial. Reformasi Sosial
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Kajian Konflik dan Perdamaian
Depositing User: Mr Brayen Samuel Paendong
Date Deposited: 15 Dec 2020 02:56
Last Modified: 15 Dec 2020 02:56
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3242

Actions (login required)

View Item View Item