31061095, TRIWAN ALFONS CHRISTIAN DJAMI (2011) PENGOMPOSAN LIMBAH PERTANIAN DENGAN BIOAKTIVATOR CACING TANAH (Lumbricus rubellus). Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Biologi)
31061095_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Biologi)
31061095_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Cacing tanah sebagai hewan perombak sampah organik, dewasa ini banyak dimanfaatkan dalam vermicomposting, obat, bahan kosmetik, pakan ikan dan lain sebagainya. Cacing tanah Lumbricus rubellus selain rakus terhadap bahan organik, juga mampu merombak bahan organik lebih cepat dari pegomposan biasa, dan kompos yang dihasilkan lebih baik secara fisik dan kimia. Didalam pengomposan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kascing meliputi bahan dasar media yang menyangkut kelengkapan nutrisi dengan faktor suhu, kelembapan udara, pH dan kehadiran cacing pada media sebagai pengurai. Dalam penelitian ini ingin diketahui penggunaan limbah jamur sebagai media tambahan didalam proses pengomposan dengan menggunakan cacing tanah sebagai bioaktivator dengan pembanding pada media yang tidak menggunakan cacing tanah sebagai bioaktivator dalam pengomposan. Dalam penelitian ini digunakan media limbah pertanian dengan adanya penambahan limbah jamur. Dari media limbah pertanian dibuat 4 perlakuan dengan masing-masing perlakuan ada tiga kali ulangan. Untuk perlakuan I : limbah pertanian dan kotoran ternak. Perlakuan II : limbah pertanian, kotoran ternak, dan cacing tanah. Perlakuan III : limbah pertanian, kotoran ternak, limbah jamur. Perlakuan IV : limbah pertanian, kotoran ternak, limbah jamur dan cacing tanah. Pada perlakuan II dan IV, media diberi cacing sebagai pengurai sebanyak 1000 gram. Cacing yang digunakan adalah jenis Lumbricus rubellus yang berumur 2-3 bulan. Penelitian ini dilakuan dalam tiga tahap yaitu penyiapan media, penebaran bibit dan pengukuran parameter. Parameter yang diukur meliputi pengukuran biomasa yang diukur pada awal pengomposan dan akhir pengomposan : berat cacing, berat kompos, kandungan Corganik, kadar NPK, rasio C/N, KPK, dan pengukuran faktor lingkungan (suhu, pH dan kelembapan media). Data hasil pengukuran biomassa cacing dianalisis secara dikskriptif, jumlah berat awal-akhir cacing dianaliis dengan T-test sedangkan parameter kimia terukur antar perlakuan yang lain di analisis dengan anova. Pengomposan limbah pertanian dengan cacing tanah (Lumbricus rubellus) lebih baik dari kontrol dan waktu pengomposannya lebih cepat dari kontrol. Pengomposan dengan menambahkan limbah jamur dan cacing tanah lebih baik dari ketiga perlakuan yang ada. Berat kompos yang didapat pada perlakuan yang menggunakan cacing tanah (II dan IV) lebih tinggi karena adanya aktivitas cacing dalam mendegradasi sampah. Proses pengomposan dengan cacing tanah, kotoran sapi, limbah pertanian, dan limbah jamur mempunyai nilai NPK , C-organik, Rasio C/N dan Kapasitas Pertukaran Ion (KPK) yang lebih tinggi dibanding dari ketiga perlakuan yang ada.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengomposan, Cacing tanah, Limbah pertanian |
Subjects: | Q Ilmu Pengetahuan > QH Sejarah Alam > QH301 Biologi T Teknologi > TD Teknik Lingkungan. Teknik Saniter |
Divisions: | Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi |
Depositing User: | ms maria sema |
Date Deposited: | 17 Feb 2021 06:42 |
Last Modified: | 17 Feb 2021 06:42 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3233 |
Actions (login required)
View Item |