TEOLOGI SEBAGAI HERMENEUTIK MENURUT DOROTHEE SOELLE : SUMBANGAN PEMIKIRAN DOROTHEE SOELLE DALAM KONTEKS GEREJA DAN MASYARAKAT INDONESIA

01150047, Abdiella Widya Puspitasari (2019) TEOLOGI SEBAGAI HERMENEUTIK MENURUT DOROTHEE SOELLE : SUMBANGAN PEMIKIRAN DOROTHEE SOELLE DALAM KONTEKS GEREJA DAN MASYARAKAT INDONESIA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01150047_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Teologi) 01150047_bab2-sd-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) | Request a copy

Abstract

Seringkali gereja dan politik dianggap sebagai dua hal yang berbeda dan tidak bisa disandingkan. Hal ini tidak terlepas dari pemaknaan terhadap politik yang sempit juga trauma terhadap hubungan gereja dan negara di masa lalu. Gereja dianggap harus berdiri di atas politik. Sebagai konsekuensinya, dimensi politis dari teologi menjadi terabaikan. Gereja menjadi sibuk dengan dirinya sendiri. Realitas yang demikian dirasakan oleh Soelle, seorang teolog asal Jerman. Berangkat dari pengalamannya melihat kekejaman Nazi terhadap ras non Arya dan gereja-gereja di Jerman yang kala itu hanya diam, Soelle merasa resah dan bergumul dengan situasi tersebut. Kelak, dalam pergulatan dengan pergumulan eksistensialnya, Soelle menyadari sekaligus meyakini akan pentingnya teologi yang berdimensi politis. Soelle melihat antara teologi dan politik tidak pernah terpisahkan. Oleh sebab itu, Soelle merumuskan teologi politik. Bagi Soelle teologi politik adalah hermeneutik, yang, berbeda dari interpretasi yang menekankan cakrawala eksistensial, menekankan sebuah cakrawala interpretasi di mana politik dipahami sebagai ruang komprehensif dan menentukan di mana kebenaran Kristen seharusnya menjadi praksis. Dengan demikian, teologi politik akan selalu menjadi orientasi dasar bagi seluruh bangunan teologis. Ruang politik, khususnya persoalan kemanusiaan, akan selalu dihidupi sebagai salah satu lokus berteologi. Gereja bukan berada di luar situasi sosial-politik, melainkan gereja berada di dalam ruang politik yang secara terus menerus berusaha untuk mengenali dan menyingkapkan situasi sosial-politik, sehingga praksis gereja dapat secara tepat mentransformasi situasi sosial-politik tertentu.

Actions (login required)

View Item