EFEK PROTEKTIF INFUSA Cyclea barbata Miers TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS SEL HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT

41110052, NI KETUT JESICA RACHAEL (2015) EFEK PROTEKTIF INFUSA Cyclea barbata Miers TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS SEL HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41110052_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (740kB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41110052_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (972kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) memiliki kandungan antioksidan yang berfungsi untuk melawan radikal bebas yang dapat merusak sel. Monosodium glutamat dosis toksik dapat menimbulkan gangguan redoks dalam sel sehingga terjadi peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) yang berupa radikal bebas. Hepar merupakan organ cukup rentan terhadap kerusakan jika terpapar zat toksik dalam waktu yang lama atau pada dosis yang berlebih. Tujuan: Untuk mengetahui efek protektif daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) terhadap gambaran histologis sel hepar tikus putih jantan yang diinduksi MSG, mengetahui pengaruh pemberian variasi infusa daun cincau hijau terhadap tingkat perbaikan sel hepar tikus jantan putih yang diinduksi MSG serta mengetahui pengaruh antioksidan infusa daun cincau hijau terhadap sel hepar tikus putih jantan yang tidak diinduksi MSG. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang dilakukan selama 13 hari. Penelitian ini menggunakan 30 tikus Sprague dawley. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok kontrol infusa cincau hijau, kelompok kontrol MSG (MSG 4 mg / grBB) dan kelompok perlakuan dosis 1 (MSG 4 mg / grBB + ⁄ x Infusa 0,232 gr/grBB), 2 (MSG 4 mg / grBB + Infusa 0,232gr/grBB ), dan 3 (MSG 4 mg / grBB + 2 x Infusa 0,232 gr/grBB). Semua perlakuan diberikan peroral. Pada hari ke-13, tikus diterminasi menggunakan eter. Parameter kerusakan sel yaitu degenerasi hidropik, degenerasi lemak dan nekrosis yang di amati di sekitar daerah vena sentralis. Masing-masing preparat akan diamati tiga daerah vena sentralis. Persentase kerusakan sel dihitung dari jumlah sel yang rusak dibagi jumlah seluruh sel yang dihitung dikalikan 100%. Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif (kelompok 3) dengan kelompok perlakuan (kelompok 5 dan 6) di mana nilai p adalah 0,00 (p < 0,05). Tingkat kerusakan sel kelompok perlakuan paling kecil jika dibandingkan kelompok kontrol (kelompok 3) adalah pada kelompok 6. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok 1 dengan kelompok 2, p= 1,00 ; p < 0,05. Kesimpulan: Pemberian infusa daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) menyebabkan kerusakan sel menjadi lebih kecil pada hepar tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi monosodium glutamat (MSG). Dosis 3 infusa cincau hijau memberikan gambaran histopatologis dengan kerusakan sel paling sedikit. Pemberian infusa cincau hijau tanpa diinduksi MSG (kelompok 2) tidak berpengaruh terhadap gambaran histopatologis sel hepar.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Infusa Cyclea barbata Miers, Monosodium glutamate, hepar, gambaran histopatologis hepar
Subjects: R Kedokteran. Medis > Patologi
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Ms Claresta Erlinda
Date Deposited: 27 Jul 2020 03:01
Last Modified: 27 Jul 2020 03:01
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2927

Actions (login required)

View Item View Item