41110013, OCTAVIRA M V NAHAK (2015) RESPON TERAPI ARV PADA PASIEN HIV/AIDS SELAMA 12 BULAN DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41110015_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (3MB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41110015_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang : Perdarahan pasca persalinan disebabkan oleh atonia uteri, ruptur vagina dan perineum serta persalinan yang lama. Ruptur vagina dan perineum merupakan penyebab kedua tertinggi perdarahan pasca persalinan. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda mengenai hubungan faktor risiko ruptur perineum dengan kejadian ruptur perineum sehingga mendorong peneliti melakukan penelitian mengenai hubungan faktor risiko ruptur perineum spontan dengan kejadian ruptur perineum spontan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan usia ibu, usia kehamilan, paritas, lama persalinan kala II, berat badan bayi baru lahir, indeks massa tubuh ibu dan presentasi kepala bayi dengan kejadian ruptur perineum spontan. Metode dan Subyek Penelitian : Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional jenis studi kohort retrospektif. Total sampel dalam penelitian ini ada 80 pasien yang terdiri atas 60 pasien dengan ruptur perineum dan 20 pasien tanpa ruptur perineum. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive random sampling dari rekam medis ibu bersalin pervaginam di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada tahun 2013 sampai 2015. Hasil Penelitian : Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna terhadap kejadian ruptur perineum spontan yaitu usia kehamilan 37-40 minggu (p=0,035 ; OR=10,91 ; 95%CI=1,18-100,41), usia kehamilan >40 minggu (p=0,000 ; OR=13,98 ; 95%CI=3,85-50,68), dan berat badan bayi baru lahir >3500 gram (p=0,000 ; OR=36,00 ; 95%CI=7,14-181,34) sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan bermakna terhadap kejadian ruptur perineum spontan yaitu usia ibu, paritas dan lama persalinan kala II (p>0,005). Indeks massa tubuh ibu dan presentasi kepala bayi tidak dapat diketahui hubungannya dengan kejadian ruptur perineum spontan karena tidak tersedia data yang mendukung. Hasil uji statistik dari ketiga variabel yang berhubungan menyatakan bahwa berat badan bayi baru lahir >3500 gram memiliki hubungan paling signifikan terhadap kejadian ruptur perineum spontan. Kesimpulan : Ada hubungan usia kehamilan dan berat badan bayi baru lahir dengan kejadian ruptur perineum spontan. Tidak ada hubungan usia ibu, paritas dan lama persalinan kala II dengan kejadian ruptur perineum spontan. Tidak dapat diketahui hubungan indeks massa tubuh ibu dan presentasi kepala bayi dengan kejadian ruptur perineum spontan.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | faktor risiko, ruptur perineum, persalinan pervaginam |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Kedokteran (Umum) R Kedokteran. Medis > Aspek Umum Kedokteran |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | Ms Claresta Erlinda |
Date Deposited: | 14 Jul 2020 03:12 |
Last Modified: | 14 Jul 2020 03:12 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2741 |
Actions (login required)
View Item |