GAMBARAN ALLAH DALAM PERSPEKTIF ANAK-ANAK PANTI ASUHAN GRIYA KASIH VICTORY

01150015, Nanda Natalia Nugrahani (2019) GAMBARAN ALLAH DALAM PERSPEKTIF ANAK-ANAK PANTI ASUHAN GRIYA KASIH VICTORY. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Teologi)
01150015_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Teologi)
01150015_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (635kB) | Request a copy

Abstract

Menjalani kehidupan di Panti Asuhan, dan tinggal jauh dari keluarga merupakan suatu pengalaman yang berat. Apa lagi hal ini harus di jalani, karena bukan karena terlahir yatim-piatu atau tidak memiliki keluarga, namun karena keluarga tidak memiliki perekonomian yang cukup untuk membiayai pendidikan, sehingga dalam hal ini anak harus berkorban. Tentunya kondisi seperti menjadikan anak kecewa, marah dan dalam kondisi yang sulit karena menjalani kehidupan tidak seperti anak-anak pada umumnya. Terkadang dalam kondisi sulit seperti inilah seseorang menjadi lebih intim dengan Allah, dan dapat membuat gambaran mengenai Allah. Pengalaman kehidupan Panti Asuhan seharusnya membuat anak-anak mengalami perjumpaan dengan Allah, dan membuat mereka memiliki gambaran mengenai Allah sesuai dengan apa yang dialami dan direfleksikan. Namun yang terjadi adalah justru Panti Asuhan maupun Gereja, memberikan penekanan yang sifatnya dogmatis dan memberikan pemahaman mengenai gambaran Allah tunggal saja. Panti Asuhan, maupun Gereja tidak memberikan ruang pada pengalaman, yang sebenarnya memberi aspek penting dalam terbentuknya gambaran Allah. Melalui hasil penelitian diketahui bahwa anak-anak memiliki gambaran mengenai Allah yang sama yaitu Allah adalah Bapa dan sebagai sosok yang memberikan rencana yang indah, padahal mereka mengalami pengalaman yang berbeda. Gambaran yang mereka hayati merupakan dampak dari dominasi dogma, selain itupun mereka memiliki keterbatasan serta ketakutan untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka rasakan. Anak-anak dengan keterbatasannya memilih untuk menekan, sehingga hal inilah yang membuat mereka tidak dapat membaca pengalamannya untuk menghayati Allah. Selain itu kondisi Panti Asuhan pun tidak dapat menggantikan posisi keluarga, namun mengapa justru gambaran Allah yang muncul adalah gambaran seorang Bapa ? Adanya hal inilah yang membutuhkan perhatian khusus bagi Panti Asuhan dan Gereja, untuk memperhatikan setiap pengalaman hidup yang dilalui anak-anak,dan merubah pola pengajaran yang hanya bersifat dogmatika saja. Panti Asuhan dan Gereja tentunya melakukan pembaharuan terhadap bahan ajar dan memprogramkan pendampingan pastoral, yang menyesuaikan pada konsep keluarga dan pengalaman yang ada. Upaya yang coba diusulkan inilah yang nantinya diharapkan dapat memberikan ruang bagi anak-anak maupun jemaat untuk mengolah pengalaman hidupnya, untuk menghasilkan sebuah refleksi emosional yang digunakan untuk menciptakan gambaran Allah yang otentik dan gambaran Allah inilah yang dihidupi ditengah kehidupan Panti Asuhan.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Panti Asuhan,Keluarga, Gambaran Allah, Pengalaman, Gereja,
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > BR Kekristenan
H Ilmu Sosial > HT Komunitas. Kelas. Ras
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: ms octa antarani
Date Deposited: 14 Jan 2020 04:04
Last Modified: 11 Jun 2021 03:00
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/271

Actions (login required)

View Item View Item