PERKAWINAN POLIGINI DAN KAITANNYA DENGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI GKS JEMAAT KAHAMBI KALELANGU

51130001, RAMBU ANA MAERI (2016) PERKAWINAN POLIGINI DAN KAITANNYA DENGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI GKS JEMAAT KAHAMBI KALELANGU. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Ilmu Teologi) 51130001_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (519kB)
	Text (Tesis Ilmu Teologi) 51130001_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (941kB) | Request a copy

Abstract

Apabila perkawinan ditinjau dari perspektif agama, maka tidak dapat dihindari adanya beberapa jenis perkawinan yang diakui meskipun tidak diharuskan yakni poligini ataupun bigami. Sedangkan prinsip dasar suatu perkawinan menurut agama adalah monogini. Berdasarkan konteks jemaat yang hidup dalam budaya yang melegalkan perkawinan poligini, maka hal ini menimbulkan pertentangan bahkan ambiguitas gereja untuk menentukan sikap terhadap perkawinan poligini dalam jemaat menjadi kelihatan. Tindakan kekerasan dalam berbagai segi kehidupan dapat terjadi dan yang paling banyak mengalami sebagai korban adalah perempuan dan anak-anak. Hal ini tidak dapat dipungkiri oleh karena perempuan seringkali terjebak dalam budaya patriarkhi yang menempatkan laki-laki sebagai superior dan perempuan sebagai inferior. Perempuan sering melihat dirinya sendiri sebagai korban yang tetap bertahan meskipun berbagai penderitaan harus ia alami. Ia bisa menempatkan diri sebagai pihak yang masochis dan submisif. Peran gereja untuk melakukan tindakan pendampingan pastoral kepada para korban tindakan kekerasan dalam rumah tangga akibat perkawinan poligini yang dilegalkan oleh budaya menjadi hal yang sangat penting sebagai wujud sikap empati dan keberpihakan gereja terhadap korban. Demikian pula gereja melakukan pendampingan pastoral bagi pelaku yang memungkinkan gereja dapat menunjukkan keadilan yang memulihkan sebagai bagian dari transformasi gereja.

Actions (login required)

View Item