41110082, PINGKAN NAIBAHO (2016) PENGARUH EKSTRAK KUNYIT (Curcuma longa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41110082_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (505kB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41110082_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang. Kunyit (Curcuma longa) mengandung antioksidan yang melindungi sel terhadap kerusakan. Salah satu kandungan kimia yang terdapat didalamnya adalah kurkumin. Parasetamol adalah obat yang memiliki efek antipiretik serta analgesik dan menjadi obat yang umum di rumah tangga karena sering digunakan oleh masyarakat. Parasetamol dosis toksik dapat menimbulkan kerusakan sel ginjal. Ginjal merupakan organ ekskresi yang rentan terhadap kerusakan akibat paparan zat toksik dalam jumlah yang berlebih atau pada penggunaan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan morfologi sel ginjal antara mencit yang diberi plasebo dan yang diberi ekstrak kunyit yang diinduksi parasetamol dan mengetahui efek peningkatan dosis ekstrak kunyit terhadap gambaran mikroskopis sel ginjal mencit yang diinduksi parasetamol. Metode. Pada penelitian ini digunakan metode kuasi eksperimental dengan pola post-test only control group design. Sampel terdiri dari 36 ekor mencit jantan galur Swiss. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok yaitu K1 (tanpa perlakuan), K2 (ekstrak kunyit 12mg/25grBB/hari), K3 (parasetamol 13mg/25grBB/hari), K4 (ekstrak kunyit 2 mg/25 grBB/hari, dilanjutkan parasetamol 13mg/25grBB/hari), K5 (ekstrak kunyit 12mg/25grBB/hari, dilanjutkan parasetamol 13mg/25grBB/hari) dan K6 (ekstrak kunyit 26mg/25grBB/hari, dilanjutkan parasetamol 13mg/25grBB/hari). Semua perlakuan diberikan secara peroral. Ekstrak kunyit diberikan selama 14 hari dan parasetamol diberikan selama 7 hari. Parameter kerusakan ginjal melalui perhitungan jumlah tubulus proksimal yang menutup dibagi jumlah seluruh tubulus proksimal kemudian dikali 100%. Uji analitik yang digunakan yaitu uji non-parametrik Kruskall-Wallis dan Mann- Whitney. Hasil. Adanya perbedaan bermakna antara K1, K2 dengan K3, K4, K5 dan K6 (p < 0,05). Kerusakan sel pada K4, K5 dan K6 lebih tinggi dibandingkan dengan K3. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara K1 dengan K2 (p > 0,05). Kesimpulan. Terdapat perbedaan morfologi sel antara mencit yang diberi plasebo dengan yang diberi ekstrak kunyit yang diinduksi parasetamol. Peningkatan dosis ekstrak kunyit tidak meningkatkan efek proteksi terhadap ginjal yang diinduksi parasetamol.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ginjal, Ekstrak kunyit, Kurkumin, Parasetamol. |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Patologi R Kedokteran. Medis > Farmasi dan Bahan Medis (materia medica) R Kedokteran. Medis > Kedokteran Botani. Thomsonian dan Eklektik |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | Ms Claresta Erlinda |
Date Deposited: | 07 Aug 2020 03:49 |
Last Modified: | 07 Aug 2020 03:49 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2553 |
Actions (login required)
View Item |