POTENSI SENYAWA AKTIF EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata) DALAM MENANGGULANGI BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum)

31110025, YOLANDA CLAUWDIA WARINUSSY (2016) POTENSI SENYAWA AKTIF EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata) DALAM MENANGGULANGI BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum). Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Biologi)
31110025_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (497kB)
[img] Text (Skripsi Biologi)
31110025_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (969kB) | Request a copy

Abstract

Penggunaan pestisida sintetik dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan lingkungan dan manusia, sehingga diperlukan biopestisida. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida adalah lengkuas merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak rimpang lengkuas merah sebagai biopestisida untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit pada tanaman kentang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji skrining fitokimia, uji aktivitas antibakteri ekstrak rimpang lengkuas merah, dan dilanjutkan dengan pengujian lapangan. Pengujian lapangan menggunakan bedeng kontrol tanpa penambahan ekstrak dan pestisida, bedeng ekstrak, dan bedeng pestisida. Berdasarkan hasil uji skrining fitokimia diketahui bahwa ekstrak rimpang lengkuas merah positif mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, dan saponin. Hasil uji aktivitas antibakteri membuktikan bahwa senyawa–senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri Ralstonia solanacearum, Pseudomonas syringae, Pectobacterium carotovorum, dan Xanthomonas citri dengan daya hambat sebesar 0,22 ml/g. Pada pengujian lapangan diketahui bahwa tanaman yang terserang penyakit busuk daun pada umur ke 32 hari sebanyak 100% pada bedeng kontrol dan sebesar 12,86% pada bedeng ekstrak dari 140 tanaman. Pada umur ke 34 hari tanaman yang terserang penyakit busuk batang mencapai 100% pada bedeng kontrol sedangkan pada bedeng ekstrak hanya 27,14% dari 140 tanaman. Hasil panen menunjukkan yield yang didapatkan untuk bedeng ekstrak adalah 10,4% sedangkan pestisida sintetik 100% dari 135 Kg. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak rimpang lengkuas merah mampu berperan sebagai antibakteri untuk menghambat bakteri penyebab busuk daun dan busuk batang hingga umur ke 42 hari, tetapi belum bisa mengalahkan kemampuan pestisida sintetik dalam mengendalikan penyakit busuk daun dan busuk batang.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Lengkuas merah, kentang, busuk batang, busuk daun, biopestisida
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > Botani / Ilmu Tumbuhan
Q Ilmu Pengetahuan > Mikrobiologi
S Pertanian > Pertanian (umum)
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: ms anggel dolonseda
Date Deposited: 08 Jul 2020 03:14
Last Modified: 10 Jul 2020 02:34
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2512

Actions (login required)

View Item View Item