PERJAMUAN KUDUS BAGI JEMAAT SAKIT DALAM MASA KRITIS: MENGKAJI ULANG PEMAHAMAN PARA PENDETA GPIB DALAM MEMAHAMI PERJAMUAN KUDUS KHUSUS

01110001, FEBRIANI PINCERULYNA (2016) PERJAMUAN KUDUS BAGI JEMAAT SAKIT DALAM MASA KRITIS: MENGKAJI ULANG PEMAHAMAN PARA PENDETA GPIB DALAM MEMAHAMI PERJAMUAN KUDUS KHUSUS. Final Year Projects (S1) thesis, Univeristas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01110001_bab1_bab4_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Teologi) 01110001_bab2_bab3_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (681kB) | Request a copy

Abstract

Selama ini Perjamuan Kudus dilakukan sebanyak empat kali dalam setahun dan pemahaman atas hal ini juga dituliskan dalam buku pemahaman iman Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB). Tetapi pemahaman gereja mengenai Perjamuan Kudus tidak berarti menimbulkan keseragaman dalam liturgi maupun prakteknya. Perbedaan-perbedaan di bidang teologi, liturgi dan prakteknya banyak ditimbulkan oleh keanekaragaman dari cara merayakan Perjamuan. Oleh karena itu, dilakukan kajian ulang pada pemahaman para pendeta GPIB di dalam memaknai Perjamuan Kudus hingga dilakukannya Perjamuan bagi jemaat. Perayaan Perjamuan Kudus tentu diikuti oleh semua orang percaya yang mengaku imannya secara nyata dalam peneguhan sidi di ibadah jemaat. Calvin mengatakan bahwa Perjamuan Kudus merupakan obat yang Allah berikan kepada kita untuk menolong kita di dalam kelemahan dan untuk menguatkan iman kita. Dengan demikian, Perjamuan sedapatnya dilakukan dan dihayati setiap kali kita akan menghayati Firman Tuhan di dalam ibadah minggu.

Actions (login required)

View Item