21071213, BERTI JOHN BEKAK (2017) PERANCANGAN GALERI TENUN DI BATUNIRWALA, ALOR - NTT. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Arsitektur)
21071213_bab1_bab6_daftarpustaka.pdf Download (23MB) |
|
Text (Skripsi Arsitektur)
21071213_bab2-sd-bab5_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (24MB) | Request a copy |
Abstract
Tenun adalah salah satu warisan budaya nenek moyang berbagai etnis di Indonesia, di antaranya adalah etnis-etnis yang mendiami daerah Kabupaten Alor-NTT. Sebagai warisan budaya nenek moyang, tenun adalah produk wisata yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk melihat, mulai dari proses pengerjaannya hingga produk jadi Kabupaten Alor sendiri kaya akan keragaman jenis dan motif tenunan. Mengapa Galeri Tenun?. 1. Keragaman jenis dan motif tenun dihasilkan oleh para pengrajin yang tersebar di seluruh pelosok Kabupaten Alor sehingga sulit untuk diakses. 2. Tidak adanya sarana sosialisasi dan promosi tentang tenun di Kabupaten Alor membuat rasa cinta kepada warisan budaya nenek moyang ini sedikit demi sedikit menurun, terutama di kalangan anak muda. 3. Tidak ada sarana pendistribusian tenun dari produsen ke konsumen yang terstruktur. Rumusan Masalah: Bagaimana merancang fasilitas dengan beberapa fungsi yakni untuk mengumpulkan, mensosialisasikan, mempromosikan produk tenun dan proses pembuatannya serta memasarkannya? Bagaimana membagi fungsi-fungsi tersebut dalam satu site? Bagaimana menghubungkan dan mengatur alur sirkulasi antara fungsi-fungsi tersebut? Bagaimana mengkomunikasikan apa yang ada di dalam bangunan (tenun) kepada pengunjung lewat desain? Transformasi Desain: Galeri Tenun Batunirwala terletak dekat dengan area pemukiman penduduk dimana pemukiman tersebut menggunakan material yang mudah didapatkan di daerah ini seperti beton, kayu, genteng, seng, kaca, batu, dan bata. Galeri Tenun Batunirwala juga akan menggunakan material-material tersebut dan juga bentuk atap yang banyak digunakan di daerah ini sebagai upaya penyesuaian diri dengan sekitarnya. Meski demikian, Galeri ini memiliki keunikan tersendiri dari bentuk bangunan dan penataan massa-massa bangunan dalam site. Bentuk tersebut mengadopsi bentuk benda khas daerah yakni Moko, sedangkan penataan massa-massa bangunannya mengadopsi tatanan kampung adat dari suku Kerajaan Abui, yang merupakan kerajaan tertua di kabupaten Alor. Pembagian massa bangunan dilakukan berdasarkan perbedaan fungsi. Fasad bangunan menonjolkan elemen bidang dan garis vertikal dan horizontal. Hal ini dilakukan untuk menceritakan tentang tenun yang pada awal proses pembuatannya merupakan helai-helai benang yang dibentangkan membujur, kemudian dianyam dengan helai-helai benang lain yang melintang. Hubungan dan alur sirkulasi antar masa bangunan dikomunikasikan kepada pengunjung lewat kemiripan pola fasad antara dua bangunan yang berhubungan langsung. Alur sirkulasi juga dipertegas menggunakan elemen-elemen lain seperti dinding pembatas dan perbedaan ketinggian. Ornamen khas daerah ditambahkan untuk memberikan kekhasan bangunan. Tujuan: Menyediakan fasilitas untuk mengumpulkan, mensosialisasikan, dan mempromosikan tenun dan proses pembuatannya serta memasarkannya. Bangunan yang serasi dengan bangunan-bangunan sekitarnya namun memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik perhatian dan dapat berkomunikasi dengan pengunjung lewat desain.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Subjects: | N Seni Rupa > Arsitektur N Seni Rupa > Seni Dekoratif. Seni Terapan. Dekorasi dan Ornamen N Seni Rupa > Seni Umum |
Divisions: | Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur |
Depositing User: | Mr Brayen Samuel Paendong |
Date Deposited: | 22 Sep 2020 01:53 |
Last Modified: | 22 Sep 2020 01:53 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1812 |
Actions (login required)
View Item |