GEREJA DAN PELAYANAN TIM: MELIHAT PELAYANAN TIM SEBAGAI SEBUAH MODEL PELAYANAN GEREJAWI DALAM PERSPEKTIF KOINONIA (Church and Team Ministry: Understanding Team Ministry as a Model of Church Ministry in the Koinonia Perspective)

01120019, DIO BASTIAWAN KUSUMAJAYA (2018) GEREJA DAN PELAYANAN TIM: MELIHAT PELAYANAN TIM SEBAGAI SEBUAH MODEL PELAYANAN GEREJAWI DALAM PERSPEKTIF KOINONIA (Church and Team Ministry: Understanding Team Ministry as a Model of Church Ministry in the Koinonia Perspective). Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01120019_bab1_bab4_daftarpustaka.pdf Download (649kB)
	Text (Skripsi Teologi) 01120019_bab2-sd-bab3_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (540kB) | Request a copy

Abstract

Pelayanan dalam gereja merupakan salah satu elemen dalam kehidupan gereja yang memerlukan pengorganisasian. Pertumbuhan gereja yang pesat dan bidang pelayanan yang semakin kompleks membutuhkan sebuah sistem penata-layanan yang lebih efisien. Menanggapi persoalan tersebut, gereja mulai berinovasi dengan melibatkan beberapa bidang ilmu lain yang secara praktis dinilai mampu membantu kinerja pengelolaan pelayanan di gereja. Salah satunya, dengan mengadopsi sistem organisasi yang dikenal dengan istilah “Tim” dari terminologi ilmu organisasi yang secara spesifik digunakan untuk membantu menangani pelayanan di berbagai bidang pelayanan tertentu. Pengelompokan sejumlah aktivis/pelayan gerejawi yang diorganisir ke dalam kelompok-kelompok Tim diharapkan dapat menjadikan pengelolaan pelayanan semakin efektif. Namun, sejauh mana gereja mengimbangi ataupun merefleksikan pembentukan tim dengan makna identitas komunitas persekutuan gereja? Menurut penulis, Otentisitas dari identitas gereja sebagai komunitas dapat ditemukan dalam makna Persekutuan (koinonia). Ide tentang Persekutuan hadir terlebih dahulu sebagai spirit gereja dalam memahami identitas komunitasnya. Melalui pemahaman tentang hakikat persekutuan Trinitas dan praktik persekutuan gereja mula-mula, gereja hingga kini mampu bereksistensi sebagai komunitas yang memiliki kekhasan. Persekutuan bukan hanya berhenti pada perkumpulan manusia, melainkan mengandung serta mengaplikasikan relasi yang mutual dalam aktivitas berbagi, keterbukaan, dan kesatuan yang menghargai keberagaman. Dalam tulisan ini, penulis mencoba membaca konsep pelayanan tim ini dalam perspektif koinonia. Pelayanan tim yang dilihat dari kacamata Koinonia membuat penerapan model ini berjalan dengan makna yang berdasar mutualitas, keterbukaan, dan kesatuan.

Actions (login required)

View Item