PERANCANGAN RUMAH WISATA DI DESA LETELOKO-KECAMATAN KODI BANGEDO-KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA-NTT

21101421, MAX TRI SUTRISNO PALLY (2018) PERANCANGAN RUMAH WISATA DI DESA LETELOKO-KECAMATAN KODI BANGEDO-KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA-NTT. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 21101421_bab1_bab4_daftarpustaka.pdf Download (11MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 21101421_bab2-sd-bab3_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (20MB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Sumba Barat Daya 1.445,77 km2, dengan Ibukota Kabupaten adalah Kota Waitabula. Secara administratif terdiri dari 8 buah kecamatan dan 94 desa dan 2 kelurahan. Kota Waitabula merupakan ibu kota dari Kabupaten Sumba Barat Daya di mana kota Waitabula adalah pusat pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya, Serta sebagai sentral pusat kegiatan lainnya seperti pendidikan, bisnis, kesehatan dan kegiatan lainnya yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya. Kabupaten Sumba Barat Daya mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan misalnya dari segi industri, parawisata, pendidikan dan budaya. Salah satunya dibidang pariwisata. Kabupaten Sumba Barat Daya mempunyai banyak potensi parawisata yang bisa dikembangkan dan yang terdaftar dibagi menjadi 3 Sub Kawasan Wilayah (SKW) yaitu : SKW Laura, SKW Kodi dan SKW Wewewa dengan total keseluruhan tempat wisata adalah : 30 tempat wisata. Namun kurangnya akomodsasi yang terdapat di Kabupaten Sumba Barat Daya ini merupakan salah satu kendala yang mengakibatkan potensi–potensi wisata tersebut kurang berkembang yang berimbasnya pada kemajuan dan perkembangan Kabupaten Sumba Barat Daya, terkhususnya pada sektor parawisata. Keberagaman potensi wisata yang dimiliki oleh kawasan ini untuk dapat mengakomodasi jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata, diperlukan peningkatan penyediaan fasilitas wisata yaitu berupa akomodasi penginapan. Salah satunya Rumah wisata mengingat jumlah wisatawan asing yang datang cukup tinggi. Sebuah rumah wisata di percaya merupakan sebuah gagasan yang ideal untuk dibangun di kawasan ini, diharapkan mampu mengoptimalkan dan menjawab kebutuhan wisatawan serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Disamping itu juga tetap mempertahankan keberlangsungan dalam pembangunan pariwisata. Tujuannya, ialah untuk menghadirkan fasilitas penginapan dengan konsep Rumah Wisata yang mampu memberikan pelayanan yang baik dan mempromosikan potensi–potensi wisata di Kabupaten Sumba Barat Daya sehingga dapat menunjang dan menarik minat pengunjung yang berkunjung di Kabupaten Sumba Barat Daya dan sekaligus meningkatkan perkekonomian masyarakat Kabupaten Sumba Barat Daya terkhususnya Wilayah Kodi. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah dengan menggunakan data primer yakni: (1) Dokumentasi yaitu metoda pengumpulan data dengan cara mendokumentasi (mengabadikan); (2) Wawancara, yaitu Tanya jawab langsung (interview); & (3) Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti. Hasilnya, ialah dengan perancangan rumah wisata di Desa Leteloko, Kec. Kodi Bangedo Kabupaten Sumba Barat Daya, menjadi sarana untuk memfasilitasi wisatawan baik lokal maupun wisatawan asing yang berkunjung dengan pelayanan yang baik. desain rumah wisata ini bernuansa natural, dengan material bangunan yang digunakan yakni material alam contohnya batu sebagai struktur utama dan kayu sebagai pendukung struktur lainya. Sehingga tetap terjaga keaslian. Kesimpulannya ialah Rumah Wisata merupakan salah satu sarana dalam upaya mendukung kegiatan pariwisata baik sebagai tempat penginapan maupun sebagai sarana promosi potensi pariwisata. Rumah Wisata yang didesain ini merupakan salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan diatas yaitu baik sebagai penginapan dan rekreasi maupun sebagai sarana promosi keanekaragaman wisata di Kabupaten Sumba Barat Daya, Sehingga dengan akomodasi penginapan yang dapat memberikan pelayanan yang baik, maka akan semakin meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Sumba Barat Daya. Dengan otomatis potensi wisata yang lainnya juga akan ikut berkembang. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat lokal dari aspek pariwisata dan juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.

Actions (login required)

View Item