MISI GEREJA MELALUI RUMAH SAKIT BETHESDA DALAM KONTEKS MASYARAKAT PLURALISTIK

51160011, FENDI SUSANTO (2018) MISI GEREJA MELALUI RUMAH SAKIT BETHESDA DALAM KONTEKS MASYARAKAT PLURALISTIK. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian) 51160011_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (715kB)
	Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian) 51160011_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (693kB) | Request a copy

Abstract

Dalam sejarahnya rumah sakit Bethesda adalah hasil dari perjalanan panjang sejarah pekabaran Injil yang dilakukan oleh badan zending Belanda. Dalam perkembangannya rumah sakit Bethesda mengalami perubahan-perubahan terkait dengan perubahan konteks zaman. Yang semula pada zaman colonial yang didominasi kepentingan pewartaan Injil oleh gereja Belanda, mengalami perubahan paradigma pada zaman poskolonial saat ini. Perubahan yang diteliti adalah perubahan paradigma misi dan kepentingan gereja melalui rumah sakit Bethesda. Upaya penelitian dimaksud untuk mengetahui sejauh mana peran misi gereja terhadap perjalanan rumah sakit Bethesda sebagai lembaga kesehatan milik Gereja. Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam konteks sekarang maka penelitian didasarkan pada metode kualitatif dengan jalan melakukan penelitian literature, wawancara, kuisioner, dan penelitian lapangan kepada pasien dan keluarganya. Dengan metode tersebut diharapkan mendapat hasil untuk mengetahui misi gereja yang tepat dalam pewartaan Injil sebagai perwujudan healing ministry di rumah sakit Bethesda mengingat konteks pluralistiknya. Dengan mendiskripsikan secara jelas diharapkan tulisan ini dapat memberikan kontribusi dengan merekomendasikan beberapa saran kepada lembaga terkait. Yang pertama, dengan hasil penelitian bahwa baik civitas dan pasien yang plural maka pewartaan Injil tidak lagi bernuansa colonial melainkan paskakolonial, sedangkan dalam praksis plural menurut teory hybrid Baba harus diakomodasi dalam hidup bersama tanpa menghilangkan budaya dan latar belakang yang berbeda. Kedua mengembalikan nilai-nilai pastoral dalam konsep “tulung” yang berorientasi pada kemanusiaan yang digerakan oleh Injil Yesus Kristus.

Actions (login required)

View Item