RELASI PAULUS DAN TIMOTIUS SEBAGAI MODEL RELASI BAGI ORANG TUA SAKSI BAPTIS DAN ANAK BAPTIS DI GEREJA MASEHI INJILI DI HALMAHERA

50140016, OLIVIA MARIA DEBELLYA TULASEKET (2016) RELASI PAULUS DAN TIMOTIUS SEBAGAI MODEL RELASI BAGI ORANG TUA SAKSI BAPTIS DAN ANAK BAPTIS DI GEREJA MASEHI INJILI DI HALMAHERA. Masters thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Ilmu Teologi) 50140016_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (3MB)
	Text (Tesis Ilmu Teologi) 50140016_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Orang tua saksi baptis adalah mereka yang bersama orang tua biologis dari anak baptis, berjanji dan menyatakan kesediannya untuk mendidik serta mendmpingi sang anak baptis. Peran orang tua saksi baptis di GMIH (Gereja Masehi Injili di Halmahera) adalah sebagai orang tua rohani bagi anak baptisnya. Kehadiran orang tua saksi baptis sangat memiliki nilai positif, namun akhir-akhir realita menunjukkan adanya ketidak seriusan para orang tua saksi baptis dalam menjalankan peran mereka. Hal ini melahirkan sebutan “orang tua saksi baptis musiman”. Orang tua saksi baptisdalam keberadaanya adalah mereka yang bersedia mendidik dan mendampingi anak baptisnya secara rohani seperti anak sendiri. Sebuah peran yang penuh dengan keikhlasan serta kerelaan karena tidak mudah untuk menganggap anak orang lain seperti anak sendiri namun jauh dari makna adopsi. Relasi Paulus dan Timotius adalah merupakan sebuah model relasi yang dpt memberikan gambaran sebuah relasi orang tua dan anak tanpa ikatan darah. Mereka terikat secara rohani dimana Paulus menjalankan perannya sebagai orang tua rohani bagi Timotius, demikian yang digambarkan 1 Timotius 1:2. Relasi ini dipandang dapat menjadi sebuah model bagi relasi orang tua saksi baptis dan anak baptisnya di GMIH yang mulai mengalami kemerosotan dalam penghayatan perannya. Melalui metode reader-response, warga GMIH diajak merefleksiskan pengalaman mereka lewat teks 1 Timotius 1:2 mengenai peran sebagai orang tua saksi baptis. Penerapan starategi Pendidikan Krstiani dengan pendekatan komunitas iman dan refleksi teologis, diharapkan dapat membantu memaksimalkan peran orang tua saksi baptis di GMIH. Sebuah strategi pendidikan yang dikebangkan dalam komunitas yang terus berefleksi dari pengalaman mereka sebagai orang tua saksi baptis. Dengan demikian, konteks Halmahera sama sekali tidak terabaikan.

Actions (login required)

View Item