ETIKA POLITIK GEREJA PASCA KONFLIK “MENDIALOGKAN DIETRICH BONHOEFFER DENGAN GEREJA PASCA KONFLIK POSO”

50120330, RISTON ANTONIUS PUREDE (2016) ETIKA POLITIK GEREJA PASCA KONFLIK “MENDIALOGKAN DIETRICH BONHOEFFER DENGAN GEREJA PASCA KONFLIK POSO”. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
50120330_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (4MB)
[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
50120330_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pertanyaan terbesar dari setiap etika politik makro adalah bagaimana agar setiap kemajemukan kepentingan yang timbul dalam masyarakat dapat dikelola dengan baik bagi kemajuan, kesejahtraan dan kehidupan bersama. Sedangkan pertanyaan terbesar dari setiap etika politik mikro adalah bagaimana saya sebagai individu dapat hidup bersama orang lain dalam masyarakat dengan baik. Pertanyaan dalam etika politik mikro inilah yang menurut penulis harus diberikan porsi lebih dalam etika politik Kristen. Persolan tersebut ternyata menuntut kita untuk memikirkan mekanisme seperti apa yang membuat kita sampai pada jawaban yang memuaskan terhadap pertanyaan tersebut, sehingga tidak terburu-buru sampai pada sebuah “Tips & Triks” etika politis. Hal ini bagi penulis menjadi hal yang penting mengingat gereja-gereja di Indonesia menunjukan beberapa gejala pragmatisme dan lebih membangun jalan ke arah kekuasaan dari pada membangun relasi kepada mereka yang miskin dan tertindas. Dalam tulisan sederhana dan penuh kelemahan ini, penulis mencoba mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan meneliti seperti apa etika politis Kristen dengan sampel kondisi jemaat pasca konflik dan mendialogkannya dengan etika politik dari teolog Dietrich Bonhoeffer yang juga berada situasi politik kemasyarakatan yang tidak kalah pelik. Tulisan ini kemudian menemukan bahwa hasil dialog antara etika politis yang seolah-olah “populer” (Jemaat Pasca Konflik) dengan etika politik yang seolah-olah aristokrat dari Bonhoeffer, justru melahirkan prinsip prinsip yang menurut penulis dapat dijadikan sudut pandang baru bagi etika politis gereja di Indonesia. Dengan konseptual model yang memperhatikan dengan serius aspek keyakinan dasar, aspek persepsi, aspek loyalitas, aspek penalaran moral, etika politik dapat direkonstruksi dengan lebih sistematis. Etika politik yang dihasilkan menurut penulis justru perlahan-lahan mempengaruhi apa yang menjadi kepentingan masyarakat pada akhirnya.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Mikropolitik, Dialog, Konflik, Keberpihakan, Etika Kristen, Pragmatisme, Gereja, rekonsiliasi, Politik.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Agama
B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
H Ilmu Sosial > Sejarah dan Kondisi Sosial. Permasalahan Sosial. Reformasi Sosial
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian
Depositing User: Mr Brayen Samuel Paendong
Date Deposited: 16 Jun 2020 01:10
Last Modified: 16 Jun 2020 01:10
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1598

Actions (login required)

View Item View Item