BELAJAR DARI KISAH DIA YANG MELAHIRKAN PUTRANYA

01130039, ARON AGI TAMINTA GINTING (2017) BELAJAR DARI KISAH DIA YANG MELAHIRKAN PUTRANYA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01130039_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Teologi) 01130039_bab2-sd-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (689kB) | Request a copy

Abstract

Perjumpaan Islam-Kristen merupakan realita yang tak terbantahkan. Tetapi kesadaran mengenai hal ini seharusnya tidak hanya berhenti pada pengakuan saja, melainkan juga harus menentukan sikap yang seperti apa, harusnya diambil dalam menanggapi perjumpaan tersebut. Raimundo Pannikar, melihat sikap-sikap masyarakat yang pluralis tersebut tergambar atas tiga bentuk yakni Ekslusivisme, Inklusivisme, dan Paralelisme. Namun diantara ketiga sikap itu, Pannikar lebih memilih untuk mengambil sikap lebih pluralis dan memilih untuk berdialog yang dialogis, yakni suatu sikap yang menjadi landasan teori sekaligus jalan untuk belajar mengenai Kisah Maryam yang melahirkan Isa Al-Masih dari sudut pandang Aliah Schleifer dan Sibel Eraslan. Sehingga dengan demikian, hal ini bukanlah sebuah penafsiran silang, namun lebih tepatnya sebagai bentuk kegiatan belajar penulis terhadap kisah Maryam yang melahirkan putranya. Mengingat dalam kajian yang akan dilakukan penulis hanya terlihat beberapa sikap yang terlihat seperti selektif dan dengan prasangka saat belajar pada kisah Maryam saat melahirkan putranya. Dan sikap yang demikian ini merupakan kenyataan historis. Seperti apa yang disampaikan oleh Karel Steenbrink, bahwa “Tanpa prasangka dan tanpa membaca selektif manusia tidak bisa membaca Al-Quran,”. Sehingga dengan pembacaan yang demikian diharapkan nantinya memunculkan pemahaman baru sebagai hasil belajar penulis pada kisah Maryam saat melahirkan putranya.

Actions (login required)

View Item