PERANCANGAN SEKOLAH DASAR INKLUSI DENGAN PENDEKATAN SENSORIK DI DESA DONOHARJO, KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN, DIY

61140044, Priska Sahanaya Simamora (2019) PERANCANGAN SEKOLAH DASAR INKLUSI DENGAN PENDEKATAN SENSORIK DI DESA DONOHARJO, KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN, DIY. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61140044_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (26MB)
[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61140044_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (162MB) | Request a copy

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan untuk mengembangkan dirinya baik dalam spiritual, agama, pengendalian diri, keterampilan, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia yang tercantum dalam UU no 20 tahun 2003. oleh karena itu, sekolah sebagai salah satu sarana dalam memberikan pendidikan harus dirancang sebaik-baiknya sesuai dengan karakter anak agar kenyamanan dan keinginan untuk belajar dapat tercipta. Autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks dikarenakan kerusakan pada otak, sehingga mengakibatkan gangguan pada perkembangan komunikasi, perilaku,kemampuan sosialisasi, belajar dan abnormalitas sensorik yang merupakan gangguan pada penglihatan visual atau pendengaran, kurangnya citra tubuh dan posisi di ruang,penggunaan sentuhan, bau, rasa, dan kepekaan berlebihan terhadap nyeri, panas dan dingin. Sekolah dengan pendekatan sesorik dianggap penting untuk menciptakan ruang dengan standar kenyamanan anak autis namun juga nyaman bagi anak reguler untuk mendukung proses pembelajaran. Bagi anak reguler, sekolah dengan pendekatan sensori dianggap mampu memacu anak untuk memenuhi kebutuhan gerak setiap harinya. Sekolah ini juga dijadikan sebagai solusi dari tidak tersedianya jumlah sekolah yang sebanding dengan jumlah anak reguler maupun anak autis. Pemenuhan ini dapat tercapai dengan adanya suatu pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi hakyang sama bagi setiap orang untuk memperoleh pendidikan. Baedowi,dkk (2015) manfaat sekolah inklusi bagi anak normal adalah belajar untuk mengapresiasi, menghargai perbedaan dan cara pandang, menyadari keberadaan yang lainnya, dan menerima perutusan di masyarakat dan lingkungan sosial lainnya. Bagi anak berkebutuhan khusus, sekolah inklusi menghindari perasaan terasing dari lingkungan sekitar mendekatkan anak berkebutuhan khusus pada fungsi normal yang seharusnya karena mau tidak mau mereka berkembang dengan anak normal yang lainnya , olivia, stella (2017).Desain sekolah inklusi dengan pendekatan sensori akan terletak pada fasad dinding bangunan, jumlah dan ukuran ventilasi, sirkulasi, pemilihan material dan permainan yang mampu menyembangkan sensori bagi anak autis dan anak reguler.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: sekolah dasar, pendidikan inklusi, sensorik, autisme
Subjects: H Ilmu Sosial > Sejarah dan Kondisi Sosial. Permasalahan Sosial. Reformasi Sosial
H Ilmu Sosial > Komunitas. Kelas. Ras
L Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur
Depositing User: Mr Brayen Samuel Paendong
Date Deposited: 27 Oct 2020 01:47
Last Modified: 14 Jun 2021 01:45
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1483

Actions (login required)

View Item View Item