MERAJUT KEDAMAIAN YANG TERKOYAK: KAJIAN ATAS PENDIDIKAN DAMAI GUSDURIAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN DAMAI DI GKI TEMANGGUNG PASCA KONFLIK TEMANGGUNG 2011

54130001, SAMUEL ADI PERDANA (2018) MERAJUT KEDAMAIAN YANG TERKOYAK: KAJIAN ATAS PENDIDIKAN DAMAI GUSDURIAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN DAMAI DI GKI TEMANGGUNG PASCA KONFLIK TEMANGGUNG 2011. Masters thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
54130001_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (584kB)
[img] Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
54130001_bab2-sd-bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (749kB) | Request a copy

Abstract

Pada tanggal 11 Februari 2011 konflik Temanggung merobek rajutan relasi masyarakat Temanggung. Gegar sosial beroaroma SARA itu, sebagaimana konflik pada umumnya telah menyisakan jejak-jejak kekerasan, menoreh ketakutan dan kecurigaan antar kelompok masyarakat, dan menyebabkan dehumanisasi ditengah masyarakat. Hal ini juga mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur negara penegak hukum berkurang. Dimana-mana konflik senantiasa mengakibatkan kerusakan system sosial. Dalam ruang sosial Temanggung yang sedang terporakporandakan oleh kerusuhan massa itu sekelompok pemuda yang religiositas dan intelektualitasnya lahir dari dan bertumbuh dalam rahim Nahdatul Ulama (NU), khususnya yang berguru baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Gus Dur, menginisiasi langkah-langkah untuk meredakan ketegangan. Darisanalah dimulai perjalanan suatu komunitas yang menyebut diri mereka GUSDURian. Gagasan dan nilai-nilai yang diserap dari guru memberi roh dalam life practices individual dan komunal. Gus Dur bagi mereka adalah sebuah kata kerja yang senantiasa terbuka untuk diintepretasi atau reintepretasi. Intepretasi itu kemudian diterjemahkan dalam praktek merawat dan menumbuhkan demokrasi bangsa, memelihara kebhinekaatunggalikaan, dan mengedukasi masyarakat tentang toleransi, kerukunan dan perdamaian. Gereja pada akhirnya, mau tidak mau ada di tengah-tengah situasi konflik itu. Hal ini menjadi sebuah tantangan bahkan dapat dihayati sebagai sebuah panggilan bagi Gereja. Gereja ditantang untuk mewujudkan damai sejahtera di tengah-tengah konflik bahkan terus membangun kehidupan damai dalam hidup sehari-hari bersama masyarakat.Sudah saatnya Gereja lebih jauh masuk dalam pergumulan-pergumulan dunia dan ambil bagian dalam memberikan solusi yang transformatif. Umat perlu di dorong untuk menjadi pembawa damai. Tulisan yang berbentuk bunga rampai ini bertujuan menampilkan usaha Jaringan GUSDURian dan GKI Temanggung merajut kembali perdamaian yang terkoyak akibat kerusuhan di kota Temanggung 2011. Serta mengusahakan proses pendidikan damai kepada masyarakat oleh gereja.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: DAMAI, PENDIDIKAN DAMAI, GUSDURIAN, PENDIDIKAN DAMAI GKI TEMANGGUNG, PASCA KONFLIK TEMANGGUNG 2011.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > B Filsafat (Umum)
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Kajian Konflik dan Perdamaian
Depositing User: ms priska lim
Date Deposited: 07 Jul 2020 01:04
Last Modified: 07 Jul 2020 01:04
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1476

Actions (login required)

View Item View Item