PANGGILAN DAN KEPEMIMPINAN PENDETA HKBP : SEBUAH STUDI KRITIS MARKUS 10 : 35 – 45 DALAM PERJUMPAANNYA DENGAN DALIHAN NATOLU SEBAGAI PEDOMAN DALAM MENJALANI PANGGILAN KEPENDETAAN

01102313, LUTHER JAFRIKSON SARAGIH (2016) PANGGILAN DAN KEPEMIMPINAN PENDETA HKBP : SEBUAH STUDI KRITIS MARKUS 10 : 35 – 45 DALAM PERJUMPAANNYA DENGAN DALIHAN NATOLU SEBAGAI PEDOMAN DALAM MENJALANI PANGGILAN KEPENDETAAN. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Teologi)
01102313_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (4MB)
[img] Text (Skripsi Teologi)
01102313_bab2-sd-bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pendeta HKBP, yang juga merupakan seorang manusia Batak-Toba, tentu mengenal falsafah Dalihan Natolu. Dalihan Natolu merupakan bagian dari unsur budaya Batak-Toba, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan bagi setiap orang Batak-Toba. Tidak dapat dipungkiri, bahwa nilai-nilai tersebut turut memberikan pengaruh yang besar terhadap kepemimpinan seorang pendeta Batak-Toba. Namun, yang harus diperhatikan atau disadari oleh pendeta Batak-Toba dari nilai kepemimpinan di dalam Dalihan Natolu tersebut ialah, supaya jangan sampai tergoda untuk menjadi bersifat otoriter, atau juga melihat kedudukan yang menekankan pentingnya untuk dilayani. Karena di dalam Dalihan Natolu sendiri, juga terkandung nilai atau elemen-elemen yang indah, yang dapat menjadi pedoman bagi seorang pendeta Batak-Toba dalam menjalani kehidupannya sebagai pelayan jemaat. Ditambah lagi, ketika berbicara mengenai kepemimpinan seorang pendeta, tentu tidak terlepas dari kepemimpinan Kristiani. Sedangkan kepemimpinan Kristiani adalah yang berpusat pada Yesus. Atau dengan kata lain, bagi seorang pendeta dalam menjalani kepemimpinannya, haruslah berpusat pada kepemimpinan yang Yesus ajarkan. Hal tersebut tergambar jelas dalam Injil Markus 10:35-45, yaitu kepemimpinan melayani atau kepemimpinan sebagai hamba. Namun, bagi seorang pendeta Batak-Toba, bukan berarti nilai habatakon (Dalihan Natolu) itu dikesampingkan begitu saja. Sehingga yang harus dilakukan oleh seorang pendeta Batak-Toba ialah dengan melaksanakan karya budaya (habatakon/dalihan natolu) dalam ketaatannya kepada Allah (meneladani Kristus).

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Kepemimpinan, Pendeta, HKBP, Batak-Toba, Dalihan Natolu, Hula-hula, Dongan Tubu, Boru, Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon, Injil Markus, Yesus, Melayani.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Agama
B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: ms anggel dolonseda
Date Deposited: 16 Jun 2020 02:54
Last Modified: 16 Jun 2020 02:54
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1426

Actions (login required)

View Item View Item