KARAKTERISTIK GEJALA KLINIS DAN KADAR CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN KELUHAN SARAF

41150027, ARIANI WANTI PALUTA (2019) KARAKTERISTIK GEJALA KLINIS DAN KADAR CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN KELUHAN SARAF. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41150027_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (973kB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41150027_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh terutama limfosit T CD4+. Virus tersebut dapat menyerang sistem saraf dan memberikan berbagai manifestasi klinis neurologis. Gangguan primer merupakan manifestasi klinis neurologis yang diakibatkan efek langsung virus terhadap SSP dan saraf tepi. Gangguan sekunder merupakan manifestasi klinis neurologis yang disebabkan dari infeksi oportunistik yaitu infeksi yang terjadi akibat dari menurunnya sistem kekebalan tubuh. Manifestasi klinis neurologis lain yang dapat timbul adalah neoplasma pada SSP . Banyak dan jenis manifestasi klinis neurologis akibat HIV dipengaruhi oleh kadar CD4 pasien. Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi seperti usia dan rejimen ARV yang dikonsumsi. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik gejala klinis dan kadar CD4 pada pasien HIV/AIDS dengan keluhan saraf. Metode dan Subjek: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan rancangan potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian berjumlah 60 rekam medis pasien HIV/AIDS dengan keluhan saraf dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pemilihan subjek menggunakan metode consecutive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Data yang telah dianalisis akan ditampilkan dalam tabel dan grafik. Hasil: Dari total 60 sampel ditemukan diagnosis gangguan primer sebanyak 6,7% yang terdiri dari HAD sebesar 3 (5%) dan neuropati HIV sebesar 1 (1,7%). Diagnosis gangguan sekunder sebanyak 48,4% yang terdiri dari toksoplasmosis 14 (23,3%), meningitis TB 3(5%), CMV 1 (1,7%), viral ensefalitis 10 (16,7%), dan ensefalopati 1 (1,7%). Diagnosis gangguan saraf akibat neoplasma sebesar 30% yang terdiri dari pasien SOP sebesar 18 (30%) Persebaran kadar CD4 yaitu CD4<200 sel/mm3 sebesar 53.3%, diikuti CD4 200-499 sel/mm3 sebesar 35% dan CD4≥500 sel/mm3 sebesar 11.7%. Kesimpulan: Karakteristik gejala klinis neurologi terbanyak pada pasien HIV/AIDS adalah sakit kepala, kelemahan motorik dan penurunan kesadaran. Persebaran kadar CD4 pasien HIV/ AIDS terbanyak adalah kadar CD4<200 sel/mm3. Diagnosis gangguan saraf terbanyak adalah SOP dengan CD4 rata-rata 202 ±167,5, toksoplasmosis dengan kadar CD4 rata-rata 159,4±66,9, dan viral ensefalitis dengan CD4 rata-rata 265,4±70,26.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: HIV, Manifestasi neurologis, Infeksi oportunistik, Kadar CD4
Subjects: R Kedokteran. Medis > RC Kedokteran Internal
R Kedokteran. Medis > RC Kedokteran Internal > RC0321 Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Ms Alfina Febri
Date Deposited: 12 Mar 2020 02:31
Last Modified: 12 Mar 2020 02:31
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1073

Actions (login required)

View Item View Item