41150082, Alferio Yugo Soegianto (2019) KARAKTERISTIK GEJALA KLINIS NEUROLOGIS DAN PENCITRAAN OTAK PADA PASIEN HIV DI RS BETHESDA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41150082_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41150082_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang : Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem imun terutama sel limfosit T CD4. Penurunan sistem imun menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik dan neoplasma. Manifestasi klinis dari infeksi HIV dan infeksi oportunistik salah satunya adalah gangguan sistem saraf. Gangguan sistem saraf sebagai akibat dari kerusakan sel-sel saraf oleh infeksi HIV maupun infeksi oportunistik. Gangguan sistem saraf primer disebabkan oleh infeksi HIV pada sistem saraf, sedangkan gangguan sistem saraf sekunder disebabkan oleh infeksi oportunistik dan neoplasma akibat melemahnya sistem imun. Kerusakan sistem saraf memunculkan berbagai gejala-gejala klinis neurologis pada pasien HIV. Pencitraan otak dapat digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk melihat kerusakan pada Central Nervous System terutama di otak akibat infeksi HIV maupun infeksi oportunistik dan neoplasma pada pasien HIV. Tujuan : Untuk mengetahui karakteristik gejala klinis neurologis dan pencitraan otak pada pasien HIV di RS Bethesda. Metode dan Subjek : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain pendekatan potong lintang (Cross Sectional). Sampel penelitian berjumlah 60 rekam medis dari pasien HIV dengan gangguan saraf di RS Bethesda. Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil : Dari 241 rekam medis diambil 60 rekam medis sebagai subjek penelitian. Berdasarkan analisis ditemukan gejala klinis neurologis yang paling banyak muncul adalah pusing pada 39 subjek (65.0%), nyeri kepala pada 32 subjek (53.3%), kelemahan motorik pada 32 subjek (53.3%), penurunan kesadaran pada 21 subjek (35.0%), kejang pada 14 subjek (23.3%), gangguan visual pada 7 subjek (11.7%), dan afasia pada 8 subjek (13.3%). Pada analisis pencitraan otak dari 60 subjek penelitian menunjukan hasil lesi pada 51 subjek (85.0%), edema perifokal pada 29 subjek (48.3%), kalsifikasi pada 20 subjek (33.3%), midline shifting pada 13 subjek (21.7%), mass effect pada 9 subjek (15.0%), dan atrofi pada 4 subjek (6.7%). Kesimpulan : Pasien HIV dengan gangguan saraf di RS Bethesda menunjukan gejala klinis neurologis yang paling banyak muncul adalah pusing, nyeri kepala, kelemahan anggota gerak, dan penurunan kesadaran. Gambaran hasil pencitraan otak yang paling banyak adalah adanya lesi, edema perifokal, dan kalsifikasi.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | HIV, manifestasi neurologis, gejala neurologis, pencitraan otak |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | mr akira rafhael |
Date Deposited: | 11 Mar 2020 03:52 |
Last Modified: | 22 Jun 2021 03:54 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1039 |
Actions (login required)
View Item |