%L katalog960 %A Andreas Philip Avianto Wicaksono 41150073 %K Hiperhomosisteinemia, Kadar homosistein, Stroke, Hemodialisis %D 2019 %T HUBUNGAN HIPERHOMOSISTEINEMIA DAN STROKE PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS %X Latar Belakang: Hiperhomosisteinemia adalah keadaan yang sering terjadi pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) yang menjalani hemodialisis. Hiperhomosisteinemia dapat menyebabkan kerusakan pada endotel pembuluh darah oleh zat radikal bebas yang karena kandungan homosistein yang berlebihan dalam darah. Kerusakan endotel merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan stroke terutama ketika kerusakan terjadi pada endotel pembuluh darah. Tujuan: Mengukur hubungan hiperhomosisteinemia dan stroke pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. Metode Penelitian: Metode pengambilan data menggunakan metode cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kadar homosistein diukur dan kejadian stroke dilihat melalui riwayat penyakit pasien. Analisis univariat untuk mendeskripsikan karakteristik umum dari sampel, uji bivariat untuk mengukur hubungan hiperhomosisteinemia dan stroke, dan uji Mann Whitney test untuk mengukur perbedaan rerata kadar homosistein pada pasien stroke dan non stroke. Hasil: Penelitian dilakukan pada 89 pasien PGK yang menjalani hemodialisis, dengan proporsi laki-laki 65,2% dan wanita 34,8%. Proporsi terbesar pada usia 56-65 tahun yaitu sebesar 33,7%. Hasil analisis hubungan hiperhomosisteinemia dan stroke tidak ditemukan adanya hubungan (p=0,254) dan pada uji Mann Whitney tidak ditemukan adanya perbedaan rerata kadar homosistein pada kelompok stroke dan non stroke (p=0,406). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara hiperhomosisteinemia dan stroke pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. %I Universitas Kristen Duta Wacana