%P 27-34 %L katalog9416 %R doi:10.47830/jinma-vol.74.1-2024-1023 %I Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) %X Pendahuluan: Tingginya kejadian kematian pasien dengan COVID-19 menye-babkan diperlukannya alat stratifikasi risiko untuk menilai kondisi pasien dan menentukan tindakan medis yang tepat. Skor mortalitas 4C merupakan salah satu alat stratifikasi dengan menggunakan demografi pasien, pengamatan klinis dan parameter laboratorium untuk menggambarkan risiko kematian pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode nested case-control dengan data sekunder pasien terkonfirmasi COVID-19. Sampel dengan 71 pasien terkonfirmasi COVID-19 dikategorikan menjadi kelompok pasien meninggal (case) dan pasien sembuh (control). Analisis data dengan independent T test dan bivariat dengan metode chi-square untuk melihat hubungan skor mortalitas 4C dengan kejadian kematian pasien. Hasil: Didapatkan nilai skor mortalitas 4C pada kelompok pasien yang mening-gal lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang sembuh (mean = 8,20 vs 4,05). Didapatkan hubungan yang signifikan antara skor mortalitas 4C terhadap kejadian kematian pasien COVID-19 (OR = 22,696; 95% CI = 2,82-182,9; p = 0,0034) Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa skor mortalitas 4C pasien COVID-19 menengah dan tinggi berhubungan dengan risiko kejadian kematian pasien %J Journal Of The Indonesian Medical Association %N 1 %D 2024 %V 74 %T GAMBARAN RISIKO KEMATIAN PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19 DI RUMAH SAKIT BETHESDA: ANALISIS SKOR MORTALITAS 4C %K COVID-19; Skor mortalitas 4C; Kematian %A Rizaldy Taslim Pinzon %A Vallentino Ardine Prasetya Bisay %A Esdras Ardi Pramudita