%0 Journal Article %@ 2721-5180 %A Vinsa Cantya Prakasita %A Charis Amarantini %A Jessika Ilham %D 2024 %F katalog:9383 %I Universitas Kristen Duta Wacana %J Jurnal Sciscitatio %K antibacterial, Bifidobacterium longum bacteriocin, turmeric ethanol extract, Salmonella typhi %N 1 %P 28-39 %T AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA) DAN BAKTERIOSIN BIFIDOBACTERIUMLONGUM TERHADAP SALMONELLA TYPHI %U https://katalog.ukdw.ac.id/9383/ %V 5 %X Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella typhi yang menyerang sistem pencernaan. Infeksi Salmonella ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan di seluruh dunia. Penyakit ini dapat diatasi dengan antibiotik, namun saat ini sudah banyak terjadi resistensi antibiotik sehingga penggunaannya kurang efektif. Temulawak merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Bacteriocin memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri patogen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas daya hambat ekstrak etanol temulawak dan bakteriosin Bifidobacterium longum terhadap pertumbuhan S. typhi. Ekstraksi temulawak dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol. Skrining fitokimia dengan berbagai reagen dilakukan untuk mengetahui senyawa yang ada di dalamnya. Kadar total fenolik diukur dengan menggunakan persamaan regresi yang dibandingkan dengan asam galat. Bakteriosin B. longum diperoleh dengan cara menambahkan NaOH pada supernatan hasil panen dan memanaskannya pada suhu tinggi. Uji aktivitas daya hambat ekstrak etanol temulawak (EET) dan bakteriosin B. longum (BBl) dilakukan dengan metode difusi disk. EET mengandung alkaloid, saponin, terpenoid, flavonoid, dan fenol dengan kadar total fenol 30,73 ± 2,81 mg GEA/g. EET memiliki aktivitas daya hambat yang rendah hingga sedang, sedangkan BBl memiliki aktivitas daya hambat yang rendah terhadap S. typhi.