%P 151-168 %X Kerasukan dan eksorsisme merupakan fenomena yang lekat dengan kehidupan masyarakat (Indonesia). Â Sebagai bagian dari masyarakat, gereja juga tidak asing dengan fenomena tersebut. Â Tulisan ini akan mengangkat bagaimana sebuah gereja, dalam hal ini, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan, Yogyakarta menanggapi fenomena tersebut. Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam tulisan ini adalah bagaimana tanggapan terhadap kerasukan dan eksorsisme di GKI Gejayan memperlihatkan kedudukan dari ilmu pengetahuan dan iman di mata jemaat. Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara secara tertutup dan terbuka. Wawancara tertutup berupa pertanyaan-pertanyaan yang disodorkan kepada para peserta wawancara. Sedangkan wawancara terbuka dilakukan dengan mendalami lebih jauh jawaban atau tanggapan peserta untuk mendapatkan poin-poin yang masih belum muncul dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Temuan yang diperoleh adalah dalam menghadapi kerasukan dan eksorsisme diperlukan kombinasi pendekatan antara iman dan ilmu. %A Robert Setio %A Ratna Indah Widhiastuty %T PERSILANGAN ANTARA IMAN DAN ILMU DALAM PANDANGAN JEMAAT TENTANG KERASUKAN ROH DAN EKSORSISME DI GKI GEJAYAN %J Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika %V 5 %K Eksorsisme; GKI; Kerasukan Roh; Setan %D 2022 %I STT Tawangmangu %L katalog9351 %N 2 %R doi:10.34081/fidei.v5i1.313