eprintid: 9228 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 2098 dir: disk0/00/00/92/28 datestamp: 2024-09-13 03:43:09 lastmod: 2024-09-13 03:43:09 status_changed: 2024-09-13 03:43:09 type: article metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: , Djoko Rahardjo creators_name: , Kisworo creators_name: , Tamariska Sharon Christa Bella creators_id: 0518026501 creators_id: 0514066202 title: KONSENTRASI PENCEMAR TIMBAL (PB) PADA SAYUR LALAPAN DI PASAR TRADISIONAL DAN SUPERMARKET DI KOTA YOGYAKARTA ispublished: pub subjects: QH301 subjects: RA0421 divisions: fak_biot full_text_status: public keywords: lead (Pb), vegetables, traditional markets, supermarkets, health risk analysis abstract: Lalapan merupakan sayur yang populer dikonsumsi di kalangan masyarakat. Peningkatan jumlah penduduk, kegiatan industri, transportasi, penggunaan pupuk dan pestisida kimia telah menyebabkan pencemaran timbal (Pb) di lingkungan sehingga dapat mencemari sayuran yang akan dikonsumsi dan menimbulkan risiko kesehatan. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai analisis konsentrasi pencemar Pb pada selada, kemangi dan ketimun yang dijual di pasar tradisional dan swalayan di kota Yogyakarta. Sampel diekstraksi menggunakan HNO3 65% dan HCl 37%, kemudian konsentrasi Pb dalam sampel dianalisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis sayuran yang dijual di pasar tradisional dan supermarket telah terkontaminasi Pb dengan konsentrasi berkisar antara 0,418-1,575 mg/kg, dengan konsentrasi Pb tertinggi terdapat pada kemangi dengan rata-rata 1,5156 mg/kg. Rata-rata konsentrasi Pb dalam lalapan yang dijual di pasar tradisional dan supermarket, jika dibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan peraturan SNI (2009) untuk mentimun yang dijual di swalayan N, masih di bawah batas aman yaitu 0,5 mg/kg untuk mentimun dan selebihnya telah melampaui batas baku mutu. Terdapat perbedaan konsentrasi pencemar Pb yang signifikan pada sayuran yang dijual di pasar dan supermarket berdasarkan lokasi penjualan, jenis sayuran, dan sumber sayuran. Pola konsumsi sayuran berkisar antara 62-97 g/hari dan berisiko bagi kesehatan karena nilai RQ lebih besar dari 1. Selain itu, berpotensi menyebabkan kanker karena ECR lebih besar dari E-4. date: 2023-09-03 publication: Jurnal Sanitasi : Jurnal Kesehatan Lingkungan volume: 16 number: 2 publisher: Polytechnic of Health of Yogyakarta id_number: doi:10.29238/sanitasi.v16i2.1865 refereed: TRUE issn: 2579-3696 official_url: https://doi.org/10.29238/sanitasi.v16i2.1865 funders: tamariskasharon18@gmail.com citation: Djoko Rahardjo and Kisworo and Tamariska Sharon Christa Bella (2023) KONSENTRASI PENCEMAR TIMBAL (PB) PADA SAYUR LALAPAN DI PASAR TRADISIONAL DAN SUPERMARKET DI KOTA YOGYAKARTA. Jurnal Sanitasi : Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16 (2). ISSN 2579-3696 document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/9228/1/Konsentrasi%20Pencemar%20Timbal%20%28Pb%29%20pada%20Sayur%20Lalapan.pdf