%V 16 %X Lalapan merupakan sayur yang populer dikonsumsi di kalangan masyarakat. Peningkatan jumlah penduduk, kegiatan industri, transportasi, penggunaan pupuk dan pestisida kimia telah menyebabkan pencemaran timbal (Pb) di lingkungan sehingga dapat mencemari sayuran yang akan dikonsumsi dan menimbulkan risiko kesehatan. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai analisis konsentrasi pencemar Pb pada selada, kemangi dan ketimun yang dijual di pasar tradisional dan swalayan di kota Yogyakarta. Sampel diekstraksi menggunakan HNO3 65% dan HCl 37%, kemudian konsentrasi Pb dalam sampel dianalisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis sayuran yang dijual di pasar tradisional dan supermarket telah terkontaminasi Pb dengan konsentrasi berkisar antara 0,418-1,575 mg/kg, dengan konsentrasi Pb tertinggi terdapat pada kemangi dengan rata-rata 1,5156 mg/kg. Rata-rata konsentrasi Pb dalam lalapan yang dijual di pasar tradisional dan supermarket, jika dibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan peraturan SNI (2009) untuk mentimun yang dijual di swalayan N, masih di bawah batas aman yaitu 0,5 mg/kg untuk mentimun dan selebihnya telah melampaui batas baku mutu. Terdapat perbedaan konsentrasi pencemar Pb yang signifikan pada sayuran yang dijual di pasar dan supermarket berdasarkan lokasi penjualan, jenis sayuran, dan sumber sayuran. Pola konsumsi sayuran berkisar antara 62-97 g/hari dan berisiko bagi kesehatan karena nilai RQ lebih besar dari 1. Selain itu, berpotensi menyebabkan kanker karena ECR lebih besar dari E-4. %J Jurnal Sanitasi : Jurnal Kesehatan Lingkungan %D 2023 %N 2 %L katalog9228 %R doi:10.29238/sanitasi.v16i2.1865 %I Polytechnic of Health of Yogyakarta %A Djoko Rahardjo %A Kisworo %A Tamariska Sharon Christa Bella %T KONSENTRASI PENCEMAR TIMBAL (PB) PADA SAYUR LALAPAN DI PASAR TRADISIONAL DAN SUPERMARKET DI KOTA YOGYAKARTA %K lead (Pb), vegetables, traditional markets, supermarkets, health risk analysis