eprintid: 912 rev_number: 21 eprint_status: archive userid: 26 dir: disk0/00/00/09/12 datestamp: 2020-02-26 04:50:46 lastmod: 2020-02-26 04:50:46 status_changed: 2020-02-26 04:50:46 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 41150012, AGATA FITRI AMBARINI creators_id: agatafitri.a@gmail.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: PUNGKUS, VENNY contributors_name: WIDAGDO, THE MARIA MEIWATI corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN CEREBRAL PALSY ANAK DENGAN TINGKAT DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP IBU ispublished: pub subjects: RC0321 subjects: RJ101 divisions: pend_dokter full_text_status: restricted keywords: cerebral palsy, depresi, kualitas hidup abstract: Pendahuluan : Memiliki anak berkebutuhan khusus dapat menimbulkan depresi. Depresi dapat mempengaruhi dengan kualitas hidup. Kualitas hidup orangtua dari anak berkebutuhan khusus dapat berkaitan dengan kondisi anak. Tujuan : Mengetahui tingkat keparahan disabilitas cerebral palsy anak, tingkat depresi ibu, kualitas hidup ibu, serta hubungan antara tingkat keparahan disabilitas cerebral palsy anak dengan tingkat depresi dan kualitas hidup ibu. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dan wawancara mendalam. Tingkat keparahan disabilitas cerebral palsy anak diukur dengan GMFCS, tingkat depresi ibu diukur dengan BDI, kualitas hidup ibu diukur dengan WHOQOL-BREF. Pengolahan data menggunakan program statistik SPSS, dengan uji korelasi Spearman. Data wawancara dianalisis dengan transkrip hasil wawancara, reduksi data, triangulasi, yang nantinya akan ditarik kesimpulan. Hasil : Terdapat 11 subjek yang mengisi kuesioner dan 3 subjek yang diwawancara dalam penelitian ini. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara tingkat keparahan disabilitas memiliki korelasi yang tidak signifikan dengan tingkat depresi (rs=0,163, p=0,632) dan kualitas hidup ibu dimensi fisik (rs=-0,51, p=0,881), psikologik (rs=-0,099, p=0,772), sosial (rs=0,184, p=0,589), dan lingkungan (rs=-0,148, p=0,665). Responden merasa kaget dan sedih saat awal mengetahui diagnosis anak, meskipun belum terlalu mengerti tentang diagnosis anak. Setelah lebih mengerti, responden merasa kecil hati, khawatir, dan kecewa, namun saat penelitian dilakukan, ibu sudah bisa menerima. Responden terkadang lelah dan letih. Mereka mendapat penerimaan dan dukungan dari keluarga dan tetangga. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat keparahan cerebral palsy anak dengan tingkat depresi dan kualitas hidup ibu. Ibu dapat mengalami perasaan kaget dan sedih dengan diagnosis anak sehingga membutuhkan waktu untuk penyesuaian diri. Ibu dari anak dengan cerebral palsy perlu waktu dan dukungan yang cukup agar dapat mendukung penyesuaian diri. date: 2019-12-30 date_type: published pages: 56 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Pendidikan Dokter thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: 41150012, AGATA FITRI AMBARINI (2019) HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN CEREBRAL PALSY ANAK DENGAN TINGKAT DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP IBU. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/912/1/41150012_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/912/2/41150012_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf