%A Celline Hadiwinoto %X Stereotip gender memisahkan mainan yang diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan. Pemisahan mainan ini membatasi kesempatan anak untuk bereksplorasi karena dibatasi oleh stereotip gender. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu pemisahan mainan akan menghambat keseimbangan dan kesetaraan perkembangan kemampuan anak. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan mainan gender netral yang dapat memberikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan untuk bereksplorasi agar dapat mengembangkan kemampuan secara seimbang tanpa memandang gender. Mainan yang dirancang menggabungkan permainan yang umumnya dipisahkan menjadi permainan bagi laki-laki atau perempuan, sehingga mainan bersifat kompetitif, mendorong kemampuan berpikir logis, melatih motorik kasar namun juga kooperatif, mengembangkan kemampuan sosial, dan motorik halus. Mainan juga memiliki komponen yang mendukung proses eksplorasi melalui aktivitas sensorik motorik yang melibatkan indera penglihatan (visual), sentuh (taktil), pendengaran (audio), dan gerakan (kinetik). Hal ini akan memperkaya proses belajar eksplorasi anak pada usia 3-6 tahun yang sedang berada pada masa golden age, saat otak anak berkembang dengan pesat. %D 2024 %L katalog8918 %I Universitas Kristen Duta Wacana %T PERANCANGAN MAINAN GENDER NETRAL BAGI ANAK-ANAK USIA 3-6 TAHUN %K Mainan, Gender netral, Anak-anak