eprintid: 8789 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 11 dir: disk0/00/00/87/89 datestamp: 2024-08-15 08:11:53 lastmod: 2024-08-15 08:11:53 status_changed: 2024-08-15 08:11:53 type: monograph metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: , Dwi Aditiyarini creators_name: , Ratih Restiani creators_id: 0522019102 creators_id: 0512038702 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/RTM contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/RTM contributors_name: , Evieyana contributors_name: , Tiofani Osla Aritonang title: PENGARUH TANAMAN INANG CAMELLIA SINENSIS TERHADAP PROFIL METABOLIT SEKUNDER BENALU TEH SCURRULA SP. ispublished: unpub subjects: QK divisions: bioteknologi full_text_status: restricted monograph_type: project_report keywords: benalu, teh, cekaman biotik, metabolit sekunder, interaksi abstract: Serangan benalu Scurrula sp. merupakan salah satu permasalahan bagi perkebunan teh yang berdampak pada penurunan produktivitas hingga kematian tanaman teh. Serangan benalu termasuk dalam cekaman biotik bagi tanaman inang yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder baik pada tanaman inang maupun parasit itu sendiri. Melalui penelitian ini, interaksi dan hubungan antara benalu Scurrula sp dengan tanaman inang teh dieksplorasi, khususnya terkait produksi metabolit sekunder yang dihasilkan. Sampel daun benalu Scurrula sp. dan daun teh diambil dari perkebunan milik rakyat di Nglinggo, Kulon Progo. Penelitian diawali dengan determinasi tanaman baik parasit maupun teh. Identifikasi senyawa metabolit sekunder pada sampel dilakukan melalui skrining fitokimia, yang dilanjutkan dengan analisis Gas Chromatography- Mass Spectrometry (GC-MS). Aktivitas antioksidan dianalisis melalui uji DPPH. Benalu yang menyerang tanaman teh Camellia sinensis adalah Scurrula atropurpurea. Hasil menunjukkan adanya kesamaan kelompok metabolit sekunder pada benalu teh dan teh yaitu flavonoid, tanin, steroid dan terpenoid. Alkaloid tidak terdeteksi pada daun benalu, namun ada pada daun teh. Saponin terkandung pada daun benalu teh, namun tidak pada daun teh. Kandungan flavonoid total pada benalu teh, 36,70 ± 1,16 mg QE/g ekstrak, lebih rendah dibandingkan daun teh. Namun, kandungan taninnya, 96,06 ± 1,87 mg TAE/g ekstrak, lebih tinggi dibandingkan daun teh yang menyebabkan aktivitas antioksidannya sangat kuat, IC50 0,35 ppm. Serangan benalu menyebabkan adanya peningkatan kandungan flavonoid total dan penurunan kadar tanin total pada tanaman inang.. Hal ini menyebabkan adanya penurunan aktivitas antioksidan daun teh meskipun masih tergolong aktivitas antioksidan sangat kuat. Penelitian ini menunjukkan potensi aktivitas farmakologis benalu yang dapat dikembangkan sebagai bahan obat. Selain itu, serangan benalu menyebabkan adanya perubahan kuantitas metabolit sekunder pada tanaman inang yang mempengaruhi aktivitas antioksidannya. date: 2022-11-25 publisher: Program Studi Biologi, Universitas Kristen Duta Wacana place_of_pub: Yogyakarta institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Biologi referencetext: Ayun, A. Q., Faridah, D. N., Yuliana, N. D., & Andriyanto. (2021). Pengujian Toksisitas Akut LD 50 Infusa Benalu Teh (Scurrula sp.) dengan Menggunakan Mencit (Mus musculus). Acta Veterinaria Indonesiana, 9(1), 53–63. http://www.journal.ipb.ac.id/indeks.php/actavetindones Beltz, L. A., Bayer, D. K., Moss, A. L., & Simet, I. M. (2006). Mechanisms of cancer prevention by green and black tea polyphenols. Anti-Cancer Agents in Medicinal Chemistry, 6(5). https://doi.org/10.2174/187152006778226468 Do, Q. D., Angkawijaya, A. E., Tran-Nguyen, P. L., Huynh, L. H., Soetaredjo, F. E., Ismadji, S., & Ju, Y. H. (2014). Effect of extraction solvent on total phenol content, total flavonoid content, and antioxidant activity of Limnophila aromatica. Journal of Food and Drug Analysis, 22(3), 296–302. https://doi.org/10.1016/j.jfda.2013.11.001 Fadhilah, Z. H., Perdana, F., & Syamsudin, R. A. M. R. (2021). Review: Telaah Kandungan Senyawa Katekin dan Epigalokatekin Galat (EGCG) sebagai Antioksidan pada Berbagai Jenis Teh. Jurnal Pharmascience, 8(1). https://doi.org/10.20527/jps.v8i1.9122 Glatzel, G., & Geils, B. W. (2009). Mistletoe ecophysiology: Host-parasite interactions. Botany, 87(1), 10–15. https://doi.org/10.1139/B08-096 funders: dwi.aditiyarini@staff.ukdw.ac.id citation: Dwi Aditiyarini and Ratih Restiani (2022) PENGARUH TANAMAN INANG CAMELLIA SINENSIS TERHADAP PROFIL METABOLIT SEKUNDER BENALU TEH SCURRULA SP. Research Report (Lecturer). Program Studi Biologi, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. (Unpublished) document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/8789/1/307_PENDAHULUAN_KESIMPULAN.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/8789/2/307_FULLTEXT.pdf