%I Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog8751 %D 2021 %X Ruang pada hakikatnya merupakan bentukan fisik atau spasial yang mewadahi aktifitas pengguna pada waktu tertentu. Kenyataannya dengan perkembangan yang dialami oleh setiap pengguna pada sebuah kawasan, maka kebutuhan yang dimiliki masing-masing_pun akan terus berubah. Kehadiran ruang yang telah ada seringkali tidak dapat menjadi optimal untuk dimanfaatkan. Ruang bawah jalan layang Janti merupakan salah_satu area yang mengalami perubahan alur sirkulasi oleh pemerintah, menyebabkan saat ini area tersebut menjadi terabaikan, ditunjukan dengan fungsi kawasan sekitar semakin tidak termanfaatkan. Di sisi lain, perubahan pemanfaatan ini juga dapat menjadi peluang memunculkan desain ruang arsitektural baru secara fleksibel, yang dapat lebih menyesuaikan kebutuhan beragam aktivitas pengguna dari waktu ke waktu. Kajian ini akan mencoba melihat pengaruh pola aktifitas pada sebuah pengaturan spasial yang ada agar mengetahui kemampuan fleksibel ruang bawah jalan layang Janti dengan mempertimbangkan behaviour setting penggunanya. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan memberikan pemetaan, agar pola pemanfaatan ruang dapat terekam dan dideskripsikan secara jelas. %K ruang terabaikan, arsitektur fleksibel, Jalan Layang Janti, behaviour setting %T PENGARUH NILAI FLEKSIBILITAS TERHADAP PEMANFAATAN FUNGSI RUANG. STUDI KASUS: RUANG BAWAH JALAN LAYANG JANTI. %C Yogyakarta %A Irwin Panjaitan %A Marcellino Aditya Mahendra