%D 2021 %X Metode utama dalam penelitian multi tahun yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah Evolutionary Computation dan Mathematical Computation. Pada tahun keempat ini disisipkan metode Filter Warna untuk memperoleh gen yang diperoleh dari hasil pemotretan bunga yang akan dijadikan sebagai motif dasar Batik Flora. Evolutionary Computation diimplementasikan dengan level abstraksi ruang genotipe dan penotipe dengan pemetaan Lewontin. Tahapan penelitian pada tahun keempat ini dimulai dengan pengambilan gambar bunga melalui pemotretan, dari hasil pemotretan dilakukan proses analisis citra untuk dihasilkan sketsa citra bunga yang akan dijadikan sebagai gen pembentuk motif batik flora. Gen yang diperoleh dari proses analisi citra disimpan dalam database yang bisa dipetakan untuk membentuk penotipe berupa motif batik flora. Peno yang dibentuk disimpan dalam database untuk dipakai membentuk populasi berupa desain kain batik yang dibentuk dari beberapa peno dengan mengikuti layout tertentu. Tujuan Akhir dari penelitian tahun keempat ini adalah menerapkan analisis citra (image filtering and enhancement) dengan metode Filter Warna untuk membuat gen batik flora. Tujuan kedua adalah membuat prosedur untuk memetakan gen yang diperoleh menjadi penotipe batik flora. Sistem memberikan interaksi dengan pengguna untuk memilih gen motif dari potret bunga. Untuk membuat model sketsa, sistem memberikan fasilitas interaksi pengguna untuk mengatur image adjustment, imopen, imclose, sensitivity, dan edge detection agar memperoleh sketsa gen yang diinginkan. Dengan dihasilkannya sistem ini, maka proses desain batik flora dapat dilakukan oleh Metode utama dalam penelitian multi tahun yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah Evolutionary Computation dan Mathematical Computation. Pada tahun keempat ini disisipkan metode Filter Warna untuk memperoleh gen yang diperoleh dari hasil pemotretan bunga yang akan dijadikan sebagai motif dasar Batik Flora. Evolutionary Computation diimplementasikan dengan level abstraksi ruang genotipe dan penotipe dengan pemetaan Lewontin. Tahapan penelitian pada tahun keempat ini dimulai dengan pengambilan gambar bunga melalui pemotretan, dari hasil pemotretan dilakukan proses analisis citra untuk dihasilkan sketsa citra bunga yang akan dijadikan sebagai gen pembentuk motif batik flora. Gen yang diperoleh dari proses analisi citra disimpan dalam database yang bisa dipetakan untuk membentuk penotipe berupa motif batik flora. Peno yang dibentuk disimpan dalam database untuk dipakai membentuk populasi berupa desain kain batik yang dibentuk dari beberapa peno dengan mengikuti layout tertentu. Tujuan Akhir dari penelitian tahun keempat ini adalah menerapkan analisis citra (image filtering and enhancement) dengan metode Filter Warna untuk membuat gen batik flora. Tujuan kedua adalah membuat prosedur untuk memetakan gen yang diperoleh menjadi penotipe batik flora. Sistem memberikan interaksi dengan pengguna untuk memilih gen motif dari potret bunga. Untuk membuat model sketsa, sistem memberikan fasilitas interaksi pengguna untuk mengatur image adjustment, imopen, imclose, sensitivity, dan edge detection agar memperoleh sketsa gen yang diinginkan. Dengan dihasilkannya sistem ini, maka proses desain batik flora dapat dilakukan oleh penggguna secara interaktif. %A Nugroho Agus Haryono %A Widi Hapsari %T PEMBUATAN SISTEM DESAIN BATIK FLORA %C Yogyakarta %I Program Studi Informatika, Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog8750