%0 Report %9 Research Report (Lecturer) %A Wiyatiningsih %A Kristian Oentoro %C Yogyakarta %D 2021 %F katalog:8735 %I Universitas Kristen Duta Wacana %K identitas, kota lawas Yogyakarta, lokalitas, placemaking, wisata sepeda %T KAJIAN IDENTITAS RUANG KOTA YOGYAKARTA MELALUI RUTE WISATA SEPEDA. STUDI KASUS: RUTE 1 ROMANSA KOTA LAWAS %U https://katalog.ukdw.ac.id/8735/ %X Penelitian ini membahas wisata sepeda dan perannya dalam pembentukan identitas ruang Kota Yogyakarta. Aktivitas bersepeda menjadi tren pada masa pandemi COVID-19, baik untuk tujuan berolah raga maupun rekreasi. Menanggapi tren bersepeda, pemerintah Kota Yogyakarta berinisiatif untuk mendesain wisata sepeda dengan menyediakan lima jalur wisata sepeda dengan destinasi dan rute tematik yang mencerminkan karakteristik ruang kota Yogyakarta. Gagasan wisata sepeda Kota yogyakarta bertujuan untuk memulihkan kembali perekonomian masyarakat di rute yang dilalui. Selain itu, branding Kota Yogyakarta diharapkan semakin dikenal melalui rute wisata sepeda yang ditawarkan. Namun demikian, gagasan tersebut sepertinya belum sepenuhnya sejalan dengan kondisi di lapangan. Rute wisata sepeda yang ditawarkan belum banyak dikenal oleh masyarakat dan infrastruktur pada rute-rute tersebut belum semuanya mendukung kebutuhan wisata sepeda. Ruang-ruang pada destinasi dan pit stop diidentifikasi dan dianalisis karakteristiknya menggunakan prinsip lokalitas dan pendekatan placemaking. Data primer diperoleh melalui observasi langsung, observasi terlibat dan artifak fisik. Untuk mempertajam informasi dilakukan wawancara mendalam terhadap narasumber dan orang-orang di sekitar obyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rute 1 Romanasa Kota Lawas memiliki infrastruktur dan potensi lokal yang mencukupi sebagai jalur wisata sepeda. Karakteristik ruang dan arsitektur bangunan pada kawasan kota lama (heritage) menjadi daya tarik utama dari Rute 1. Penelitian ini menghasilkan guidelines tata ruang pada destinasi wisata sepeda yang memiliki identitas lokal dan bermakna bagi warga lokal maupun wisatawan pesepeda. Melalui identitas ruang tersebut citra Kota Yogyakarta sebagai kota wisata dan budaya akan semakin kuat. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan baik secara teoritis oleh akademisi dan secara praktis bagi perencana tata ruang wilayah, khususnya kota yang memiliki potensi wisata.