eprintid: 8724 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 40 dir: disk0/00/00/87/24 datestamp: 2024-08-02 03:31:05 lastmod: 2024-08-02 03:31:05 status_changed: 2024-08-02 03:31:05 type: monograph metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: , Wiyatiningsih creators_name: , Kristian Oentoro creators_id: 0529037102 creators_id: 0510108801 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/RTM contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/RTM contributors_name: , Twenty Jeanni Milenmiar H. M. contributors_name: , Frederik D. T. Mata title: MODEL TATA RUANG RUMAH PENGRAJIN TENUN BERPERSPEKTIF GENDER SEBAGAI GAGASAN AWAL DESA WISATA ANAJIAKA - SUMBA TENGAH ispublished: unpub subjects: GV subjects: NA full_text_status: restricted monograph_type: project_report keywords: gender, desa wisata, pengrajin tenun, tata ruang, Sumba Tengah abstract: Penelitian ini membahas tata ruang rumah pengrajin tenun di Kabupaten Sumba Tengah yang dipandang masih belum berpihak pada kaum perempuan. Budaya masyarakat Sumba sudah mengenal prinsip kesetaraan gender melalui konsep berpasangan yang terwujud dalam budaya teraba maupun tak teraba. Persoalan ketimpangan gender muncul ketika terdapat ketidakseimbangan antara peran dan akses sumber daya kaum perempuan. Salah satu persoalan yang muncul adalah penataan ruang kerja bagi pengrajin kain tenun yang belum memperhatikan karakter dan kebutuhan fisik kaum perempuan. Sementara, kegiatan menenun saat ini sudah menjadi kegiatan ekonomi yang dibebankan kepada kaum perempuan. Mempertimbangkan permasalahan tersebut, maka penelitian tentang tata ruang rumah pengrajin tenun di Sumba Tengah perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan model tata ruang rumah pengrajin yang berperspektif gender dengan mengakomodasi kebutuhan psikologis maupun fisik pengrajin. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif yang melakukan eksplorasi data melalui studi lapangan dan keterlibatan peneliti dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat di desa yang menjadi lokasi studi. Penelitian dilakukan di Desa Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah. Lokasi penelitian ini dipilih atas pertimbangan prioritas pengembangan wilayah dan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut. Analisis dilakukan terhadap rumah tinggal yang sekaligus berfungsi sebagai ruang kerja bagi pengrajin tenun. Penelitian ini diharapkan dapat mengemukan rumusan model tata ruang rumah pengrajin yang memperhatikan kebutuhan pengguna, khususnya dari perspektif gender dan berdampak pada peningkatan ekonomi pengrajin tenun. Model tata ruang kerja pengrajin tenun yang berperspektif gender ini diharapkan dapat menjadi menjadi pendorong untuk pembentukan Desa Anajiaka sebaga desa wisata yang berbasis sumber daya budaya. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan baik secara teoritis oleh akademisi dan secara praktis bagi perencana tata ruang wilayah, khususnya di daerah tujuan wisata. Penelitian ini menghasilkan luaran berupa makalah yang dipresentasikan pada Seminar Nasional Arsitektur dan Tata Ruang (SAMARTA) 2019 yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana, Bali. Makalah yang dipresentasikan mendapatkan predikat BEST PAPER dan akan dipublikasikan pada Jurnal RUANG untuk penerbitan tahun 2020. date: 2019-11-29 publisher: Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Kristen Duta Wacana place_of_pub: Yogyakarta pages: 73 institution: Universitas Kristen Duta Wacana referencetext: Adams, M.J. (1974). Symbols of The Organized Community in East Sumba, Indonesia. Dalam Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde (130), No: 2/3, Leiden, 324 – 347. Becker-Schmidt, Regina & Gudrun-Axeli Knapp (Eds.). (1995). Das Geschlechterverhältnis als Gegenstand der Sozialwissenschaften. Frankfurt/New York: Campus Verlag. De Beauvoir, S. (1989). The Second Sex. New York: Vintage Books Edition. Terjemahan dari Le Deuxième Sexe, 1949. Dörhöfer, K. (1985). Auswirkungen des Wohnbaus auf (Haus-) Arbeit und Erholung. Dalam Kerstin Dörhöfer & Ulla Terlinden (Eds.). Verbaute Räume: Auswirkungen von Architektur und Stadtplanung auf das Leben von Frauen. Köln: Pahl-Rugenstein Verlag, 44-50. Fainstein, S.S. (2005). Feminism and Planning: Theoretical Issues. dalam Susan S. Fainstein & Lisa J. Servon (Eds.) (2005) Gender and Planning. New Jersey: Rurtgers University Press, 120-138. Fakih, M. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Grigg, N.S.; M.E. Chriswell; D.G. Fontane ; T.J. Siller (2001). Civil Engineering Practice in the Twenty-First Century: Knowledge and Skills for Design and Management. Amer Society of Civil Engineers Press. Jormakka, K.; Kuhlmann, D (ed.). (2002). Building Gender: Architektur und Geschlecht. Jerman: Luftschacht Verlag. Kapita, Oe. H. (1976). Masyarakat Sumba dan Adat Istiadatnya. Jakarta: BPK Gunung Mulia Kuhlmann & Jormakka, 2002:8 Mead, M. (1935). Sex and Temperament in Three Primitive Societies. Dalam Maggie Humm (2002) Ensiklopedia Feminisme. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 177. funders: wiyatiningsih@staff.ukdw.ac.id citation: Wiyatiningsih and Kristian Oentoro (2019) MODEL TATA RUANG RUMAH PENGRAJIN TENUN BERPERSPEKTIF GENDER SEBAGAI GAGASAN AWAL DESA WISATA ANAJIAKA - SUMBA TENGAH. Research Report (Lecturer). Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. (Unpublished) document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/8724/1/964E238_PENDAHULUAN_KESIMPULAN_DAFTARPUSTAKA.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/8724/2/964E238_FULLTEXT.pdf