eprintid: 8700 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 11 dir: disk0/00/00/87/00 datestamp: 2024-07-31 04:45:41 lastmod: 2024-07-31 04:45:41 status_changed: 2024-07-31 04:45:41 type: monograph metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: , Aniek Prasetyaningsih creators_name: , Djoko Rahardjo creators_name: , Tejo Jayadi creators_id: 0518096402 creators_id: 0518026501 creators_id: 0515057702 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/RTM contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/RTM contributors_name: , Graciela Carina Najoan contributors_name: , Abner Amadeuz Wisaksono title: POTENSI ASTAXANTHIN KULIT UDANG LITOPENAEUS VANNAMEI DARI PANTAI GUNUNGKIDUL TERHADAP ANTINFLAMASI DAN PENGOBATAN DIABETES TIKUS PUTIH GALUR WISTAR ispublished: unpub subjects: R1 full_text_status: restricted monograph_type: project_report keywords: Astaxanthin, Anti inflamasi, Diabetes, Kulit Udang, abstract: Sebagai negara maritim dengan perairan yang sangat luas Indonesia memiliki banyak peluang untuk memanfaatkan sumber daya kelautan sebagai sumber senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai bahan aktif obat. Salah satu biota laut yang menyimpan potensi senyawa aktif adalah udang. Penelitian ini menggunakan sampel kulit udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang memiliki potensi senyawa bioaktif astaxanthin merupakan sumber antioksidan yang memiliki potensi sebagai anti inflamasi dan dapat mengurangi stress oksidatif yang disebabkan oleh Hyperglycemia pada β-cells pankreatis serta meningkatkan kadar insulin serum, sehingga sangat baik untuk antiinflamasi dan penyembuhan diabetes. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh astaxanthin dari kulit udang sebagai anti inflamasi dan menurunkan kadar glukosa dalam darah.Kulit udang Litopenaeuvannamei berasal dari limbah laut Gunungkidul. Ekstraksi astaxanthin kulit udang digunakan pelarut aseton, dan minyak bunga matahari, sedangkan uji fitokimia dan profiling astaxanthin digunakan Thin Layer Chromatographydengan standar asthaxanthin giffarin, sedangkan perhitungan kadar astaxanthin digunakan Spektrofotometer dengan standar astaxanthin.. Hasil astaxanthin terbanyak di hasilkan dengan metode maserasi dan pelarut etanol 70%, sebesar 190 mg astaxanthin tiap gram kulit udang. Hasil pemurnian menggunakan kolom kromatografi dan fase gerak petroleum eter : aseton (8:2) di dapatkan hasil kadar astaxanthi tertinggi sebesar 220,77 mg/g ekstrak kasar. Uji preklinis terhadap sebagai anti inflamasi pada fraksi tersebut, konsentrasi 150 mg/kgbb menunjukkan hasil terbaik berdasar penurunan kadar neutrofil dan limfositnya, sedangkan pengaruhnya terhadap antidiabetes sedang dalam percobaan ulang, karena penggunaan streptozotocin 150 mg/kg, masih terlalu tinggi untuk tikus sehingga banyak yang mati dengan kadar glukosa darah yang tinggi, hal yang lain adalah ketidak seragaman hewan uji dari sisi umur yang memicu kematian tikus-tikus tersebut. date: 2020-12-02 publisher: Prodi Biologi, Universitas Kristen Duta Wacana place_of_pub: Yogyakarta pages: 72 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Biologi referencetext: Agustina, Ri., D. T. Indrawati,danM. A. Masruhin. (2015).Aktivitas Ekstrak Daun (Eugenia poyantha) Sebagai Antiinflamsi Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). J. Trop. Pharm. Chem. 3(2):120-123. Ambati, Dr. Ranga Rao & Phang, Siew-Moi & Ravi, Sarada & Gokare, Ravishankar. (2014). Astaxanthin: Sources, Extraction, Stability, Biological Activities and Its Commercial Applications—A Review. Marine drugs. 12. 128-152. 10.3390/md12010128. Davinelli, Sergio, Nielsen E. Michael, Scapagnini Giovanni. (2018). Astaxanthin in Skin Health, Repair, and Disease: A Comprehensive Review.Nutrients,10:4 522; doi:10.3390/nu10040522. Guerin, M.; Huntley, M.E.; Olaizola, M. (2003).Haematococcus astaxanthin: Applications for human health and nutrition. Trends Biotechnol.21, 210–216. Ghufron.,M, Lamdi.,M, Wulan Sari.,D.,P, Suprapto Hari. (2017). Teknik Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Tambak Pendampingan PT. Central Proteina PrimaTbk di Desa Randutatah Kecamatan Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.2. Higuera-Ciapara, I.; Felix-Valenzuela, L.; Goycoolea, F.M. (2006).Astaxanthin: A review of its chemistry and applications. Crit. Rev. Food Sci. Nutr. 46, 185–196. Izzaty,A., Dewi,N., Pratiwi Noviana, I,D. (2014). Ekstrak haruan(Channa striata)secara efektif menurunkan jumlah limfosit faseinflamasi dalam penyembuhan luka(Extract of haruan (Channa striata) decreaseslymphocyte count in inflammatory phase of wound healing process effectively). Dentofasial, Vol.13, No.3:176-181. ISSN:1412-8926 funders: aniek@staff.ukdw.ac.id citation: Aniek Prasetyaningsih and Djoko Rahardjo and Tejo Jayadi (2020) POTENSI ASTAXANTHIN KULIT UDANG LITOPENAEUS VANNAMEI DARI PANTAI GUNUNGKIDUL TERHADAP ANTINFLAMASI DAN PENGOBATAN DIABETES TIKUS PUTIH GALUR WISTAR. Research Report (Lecturer). Prodi Biologi, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. (Unpublished) document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/8700/1/135_PENDAHULUAN_KESIMPULAN_DAFTARPUSTAKA.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/8700/2/135_FULLTEXT.pdf