%C Yogyakarta %K sirip matahari, sistem gerak, gerak mekanik, desain fasad bergerak, intensitas pencahayaan, jarak jangkauan cahaya %T OPTIMALISASI JANGKAUAN PENCAHAYAAN ALAMI RUANG MELALUI SISTEM GERAK DINDING %A Sita Yuliastuti %A Patricia Pahlevi Noviandri %I Magister Arsitektur, Universitas Kristen Duta Wacana %L katalog8698 %D 2020 %X Efektifitas pergerakan sirip matahari mampu memberikan optimalisasi jangkauan pencahayaan pada ruang dalam. Variabel bentuk, besaran sirip dan kemiringan sudut material merupakan parameter pengukuran yang penting yang mempengaruhi jangkauan pencahayaan ruang dalam. Pembuatan modul dinding bergerak merupakan salah satu alat simulasi yang ditempuh pada penelitian ini. Efektifitas dinding bergerak dievaluasi dengan jangkauan kedalaman cahaya, serta efektifitas dari desain sirip-siripnya. Penelitian tentang sistem gerak dan sambungan pada desain sirip matahari diawali dengan pembuatan model ruang sebagai perwujudan dari desain uji ruangan nyata (skala 1:1). Model ruang kemudian ditambahkan dengan aplikasi sistem gerak yang nantinya akan dipasangkan pada sisi dinding. Proses selanjutnya adalah menentukan variabel yang akan diujikan melalui pemasangan pada model ruang. Pergerakan yang diharapkan nantinya untuk mengatur intensitas pencahayaan yang disesuaikan dengan fungsi ruang. Selain itu dengan sistem gerak ini akan memudahkan pengguna bangunan untuk mengatur intensitas pencahayaan yang diharapkan masuk ke dalam bangunan. Bukaan yang didapatkan dari sistem gerak poros tidak sepenuhnya terbuka seperti pada sistem sliding dan folding. Sistem ini membuat panel berada di tengah-tengah (bukaan paling optimal pada sistem porosnya). Hal ini akan membuat munculnya sirip-sirip pada bukaan, sehingga pada sistem poros ini jangkauan cahaya bisa tetap masuk kedalam ruangan, namun luasan bukaan tidak oprtimal dibandingkan dengan sistem bukaan folding maupun sliding. Berdasarkan hasil tersebut maka kemungkinan yang terjadi adalah intensitas pencahayaan tidak dapat maksimal, yang mengakibatkan distribusi cahaya yang tidak merata. Intensitas cahaya terbesar akan berada di dekat bukaan jendela poros dengan kemungkinan pembayangan dari sirip yang berada pada posisi tengah jendela. Pengembangan kedepan adalah melalui integrasi metode pergerakan dan sistem otomatisasi, agar user diuntungkan untuk efektifitas dan efisiensi, terutama pada fasad yang luas.